Mohon tunggu...
Michitra Adhikarsa
Michitra Adhikarsa Mohon Tunggu... -

Manusia biasa...Just an ordinary man. Love to write and read almost about everything.\r\nPengamat dan pemerhati masalah KOMPASIANA, media, dan semua hal. Belajar menjadi hamba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ternyata Akun Twitter Trio Macan2000 Dibayar Mahal, dan Sering Menghalalkan Banyak Cara

9 Juni 2013   10:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:18 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kawan, mungkin anda sudah sangat kenal akun Twitter yang (katanya) sangat menggemparkan, menghebohkan, dan begitu ditakuti para pejabat negeri ini. Kalaupun itu betul, anda-anda harus berhati-hati mempercayai akun tersebut. Saya sudah menyelediki secara seksama dan dalam tempo yang tidak singkat. Alhasil saya dan beberapa kawan saya di bidang intelejen meyakini 99% bahwa akun ini adalah akun bayaran. Akun yang saya maksudkan kawan, dapat dilihat di sini (akun twitter) @triomacan2000. Saya sudah pernah membahas 3 kali tentang akun ini sejak kemunculannya.

Banyak celah kalau anda mau tahu apakah yang mereka kicaukan (tweet) itu fakta atau fiksi. Saya temui belakangan ini mereka berkicau tentang Jokowi Ahok yang katanya adalah boneka-bonekanya para “oknum” dibalik mereka, orang-orang yang sangat berkepentingan mengeruk keuntungan. Lha, coba anda tanya siapa oknum yang mereka maksudkan? Pasti akan dipelintir sana-sini dan ujung-ujungnya bahwa oknum tersebut masih rahasia…atau dijawab”nanti…nanti…nanti kami ulas”. Tapi silahkan tunggu 1000 tahun, tak bakalan mampu mereka bahas lagi karena memang oknum-oknum yang mereka sebutkan itu hanyalah fiksi mereka semata. Tidak ada itu.

Banyak fakta-fakta lain yang menunjukkan bahwa akun ini memang mencari nafkah dengan menghalalkan banyak cara, tentu saja termasuk mengarang fakta, menyebutkan sebuah fiksi sebagai fakta, bahkan kawan, memanipulasi data. Yang lebih parah, saya mendapat laporan dari ‘orang dalam’ dan bisa jadi anggota mereka sendiri bahwa memang betul bahwa mereka itu mendapat bayaran tinggi untuk ngetweet tentang kejelekan orang-orang tertentu (lawan politik). Bila perlu, dengan memanipulasi data sekalipun. Bayaran mereka berkisar puluhan juta sampai ratusan juta. Etika kerja mereka, adalah apapun halal asal dapet duit. Ini sudah terbukti. Pernah juga mereka tweet tentang jeleknya Dede Yusuf pada pemilihan gub waktu itu, karena dibayar. Masih banyak yang lain, kawan!

Jadi hati-hatilah terhadap akun pemecah belah yang selalu mengatasnamakan diri mereka bersuara demi keadilan dan kebenaran. Padahal ujungnya tidak jauh dari uang..uang..dan uang. Apalagi mendekati pemilihan presiden 2014, mereka akan semakin menancapkan giginya dengan mendulang semakin banyak follower. Mereka tentu juga akan semakin banyak dimanfaatkan para politikus berduit.

Kawan, herannya orang-orang masih saja percaya akun abal-abal yang tidak pernah mau menunjukkan diri mereka, bersembunyi di balik nama Triomacan200, dan tidak pernah memberi fakta yang jelas, tapi malahan hanya mengumpulkan data dari bberbagai sumber, menambahi bumbu kiri-kanan lalu mengatakan itu semua adalah data olahan dari sumber terpercaya. Menggelikan. Coba selidiki semua tweet mereka, apa pernayh mereka menyebut sumber yang jelas? Apa pernah mereka mengatakan data itu bisa dibuktikan kebenarannya dari mana dan dari siapa? Potong leher kambing kalau mereka sanggup mengatakannya. Karena saya yakin 1000%, tadinya idealisme mereka betul untuk menuturkan kebenaran, tapi sayang sekali kini idiealisme itu hanya untuk uang. Apa sih yang tidak bisa dibayar oleh uang? Apalagi hanya untuk  sekelas orang-orang dibalik Triomacan2000 yang gajinya saja bisa jadi lebih rendah dari PNS golongan pemula (bahkan ada yang pengangguran eksekutif). Mana tahan mereka dengan lembaran uang jutaan yang sudah ditempel dijidat mereka? ~~~

@triomacan2000

#akunbayaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun