[caption id="attachment_149653" align="aligncenter" width="599" caption="Tampilan Kompasiana jadul. (Sumber: Kompasiana.com)"][/caption]
Terinspirasi dengan tulisannya Pak Valentino ketika ia menulis tentang kilas sejarah Kompasiana pada masa-masa awal berdirinya, saya terpacu untuk mengobok-obok lebih lanjut kisah-kisah terselip yang menarik lainnya pada masa awal Kompasiana tersebut. Saya menyebutnya sebagai kisah “kelompok/angkatan ‘08”. Mereka-mereka yang mendaftar dan menulis pada tahun 2008 sejak September-Desember 2008. Merekalah yang menjadi ‘pelopor’ Kompasiana untuk akhirnya meroket seperti saat sekarang ini.
Selain beberapa tulisan dari para pendahulu, ceileee kayak pahlawan kemerdekaan aja nih…ada juga komentar-komentar menarik pada awal-awal berdirinya Kompasiana secara resmi tersebut. Nama-nama besar seperti Kang Pepih dan Pak Iskandar dan Mas Nurul (sebagai admin) tentu sudah biasa di telinga kita. Tapi saya akan lebih menyorot beberapa tulisan dari penulis-penulis lain pada awal mula Kompasiana di tahun 2008 tersebut. Sebenarnya di lamannya Kompasiana, sebelum bayi Kompasiana itu lahir sudah ada Kompascom, dan artikel paling pertama di situ adalah: KompasBola Hadir dengan Disain baru tertanggal 8 May 2008 18:35, sebuah opini yang ditulis oleh Edi Taslim dan dibaca oleh 624 orang dan mendapatkan 1 komentar.
Nah, Tulisan 3 alinea itu dimuat oleh Edi Taslim (tapi ditulis oleh ROY?) dan baru dikomentari 2 tahun kemudian, tepatnya July 2010 jam 3:12 oleh Pesisir Bj. Padahal tulisan tersebut bertujuan meminta komentar rekan-rekan lainnya, tapi lucunya yang diperoleh hanya 1 komentar dan itupun 2 tahun setelah artikel itu ditulis.
Isi komentar Pesisir Bj: saya suka tampilannya, pak. Tapi, penampilannya kok tdk di tengah y di web browser saya. Apakah memang seperti itu desainnya? di tengah-tengah, sprti tampilan Kompasiana sepertinya enak dipandang mata, pak. Best regards.
Ada juga tulisan bagus lainnya dari Kompasiner yang ternyata menjadi membernya udah lama banget itu loh si Sukron. Tulisannya itu dipostkan pada bulan Desember 2008 dan masih bisa dibaca disini:http://umum.kompasiana.com/2008/12/12/membimbing-menulis-artikel/
Tulisan bagus Mas Sukron itu dikomentari 5 orang. Empat orang memberi komentarnya tahun 2008 dan satunya lagi memberi komentar 3 tahun kemudian yaitu Januari 2011. Oleh siapakah gerangan? Ternyata yang memberi koemntar 3 tahun setelah artikel itu terbit adalah teman kita Pak Ketut Suweca. I Ketut Suwece - 30 January 2011 08:54:14 : Saya salut dengan Bang Sukron yang telah berbagi dan turut mendorong lahirnya para penulis masa depan. Teruslah berkarya dan teruslah sharing. Semoga Bang Sukron senantiasa sehat dan selamat.
Tampilan wajah Kompasiana di masa-masa awal. Di pojok kanan ada beragam tulisan menarik yang masuk dalam kolom SELEB BLOGS. Ada tulisan ttg Sandra Dewi, ada Foto Wimar juga di situ. Di pojok kiri ada kolom TULISAN LAIN, mungkin ini juga dimaksudkan tempatnya untuk para penulis tamu. Tulisan HL-nya Kang Pepih bertanggal 29 Agustus, padahal Kompasiana resminya adalah tanggal 1 September. Mungkin benar saja bahwa tulisan-tulisan para pendahulu itu diangkut dari Blog Pribadi yang bersangkutan. (Sumber gambar: Kompasiana---Pepih Nugraha)
Penulis-penulis pertama lainnya juga seperti Pak Prayitno Ramelan dan Mas Wisnu Nugroho terlihat sangat aktif dalam menulis. Wisnu Nugroho yang adalah seorang penulis dan jurnalis luar biasa, memuat beberapa tulisannya yang banyak sekali menjadi HL di masa-masa itu dan masa-masa sesduahnya.Ia sudah menulis 350 tulisan politik, dan menulis di Kompasiana ini menurut data, pertama kali adalah pada tanggal 15 September 2008 (14 hari setelah Kompasiana dinyatakan resmi beroperasi) dengan Tulisan berjudul Pak Beye, Super Toy, dan Super HL. Tulisan pertamanya itu dibaca oleh 1496 orang dan menuai 3 komentar serta 1 vote.
Tulisan jadul lainnya adalah dari Pak Prayitno Ramelan, tulisan pertama beliau tertanggal 8 November 2008 berjudul Terimakasih Pengelola Kompasiana yang ngebaca adalah sebanyak 460 orang. Masih banyak sih orang-orang lama angkatan 2008 yang nggak mungkin saya ulas satu demi satu. Yang pasti ada juga teman kita yang masuk angkatan jadul itu, itulah Mbak Lintang yang menjadi Kompasianer sejak 23 December 2008, tapi memang ia baru menulis beberapa bulan kemudian di tahun 2009.
Wijaya Kusumah (Om Jay) menulis artikel pertamanya Guru Ideal (Sebuah Kado untuk Hari Guru) tanggal 24 November 2008 jam 21:35. Ia juga adalah termasuk dalam kelompok “Kompasiana ‘08” ini. Sudah ratusan tulisan terlahir dari tangannya. Dan masih aktif menulis hingga saat ini.
Pak Chappy Hakim juga adalah salah satu dari para anggota pertama di kelompok 2008 ini. Ia menjadi anggota Kompasianatanggal 6 Desember 2008. www.kompasiana.com/chappyhakim
Tapi tulisan pertamanya memang sudah ada sejak 3 November 2008, berjudul: Lalu Lintas Kita, dibaca oleh 725 orang. Sepertinya itu adalah tulisan mengenai seorang Chappy Hakim yang ditulis oleh jurnalis Kompas/Kompasiana, dan setelah Pak Chappy masuk sebagai anggota Kompasiana, maka dengan sendirinya tulisan tersebut dikondisikan sebagai tulisan beliau, dan dipasangkan ke lapak beliau. Ini terbukti dengan tanggal posting tersebut 3 November sedangkan beliau baru menjadi anggota Kompasiana tanggal 6 Desember.Tulisan tersebut masih bisa dibaca di sini: http://umum.kompasiana.com/2008/11/03/lalu-lintas-kita/
Setelah angkatan 2008 berlalu, maka muncullah angkatan penulis 2009, tapi tentu penulis rajin dari angkatan 2008 masih ada yang tetap bertahan di tahun 2009, bahkan pun ada yang sampai saat ini masih tetap aktif menulis. Beberapa link menuju ke tulisan-tulisan jadul untuk “angkatan 2009” dapat diselidiki di bawah ini:
Nurul | 24 May 2009 09:00
Ali Mutasowifin | 24 May 2009 08:57
Wisnu Nugroho | 23 May 2009 16:31
Nurul | 22 May 2009 09:01
Nicholaus Prasetya | 21 May 2009 07:35
Ragile (agil) | 19 May 2009 15:37
Prasetyo Sampurno | 16 May 2009 08:00
Nicholaus Prasetya | 18 March 2009 19:37
Ibn Ghifarie | 11 March 2009 09:09
Junanto Herdiawan | 7 March 2009 17:24
Semoga bermanfaat untuk sekedar melakukan napak tilas ke masa lalu. Aatau kalau dalam dunia sains, kita lagi mengadakan perjalanan waktu mundur ke belakang. Time traveling ke masa lalu. Memasuki wilayah past time untuk belajar dari sana, siapa tahu kita bisa menjadi penulis-penulis hebat karena kita juga belajar dari apa yang terdahulu. Apa yang sudah lebih dulu tampil. Moga bermanfaat. Yuuuk menulis yuuuuuuk.......!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H