Kawan, gue kok jadi rada bingung yo. Nggak tau kenapa, tetapi melihat gelagat perpolitikan dalam rangka mencari dan memunculkan calon Gubernur DKI Jakarta, gue melihat ada sesuatu yang ganjil gitu loh.
Gini kawan-kawan sejagad dan setanah air. Ahok itu kan sudah memimpin Jakarta ini dengan baik dan bagus. Kerjaannya juga baek-baek aja. Paling nggak gue melihatnya dari sisi netral pembangunan dan kebaikan yang sudah sementara terjadi di Jakarta ini. Ati-ati loh kalo ada yang bilang Jakarta nggak berkembang selama pemerintahan Ahok. Buta matanya mah kalo ada yang bilang gitu, suweeer!
Lah, dimana-mana pembangunan sudah keliatan kok. Sungai-sungai sudah semakin bersih kok. Rusun-rusun sudah semakin banyak kok. Tapi ya wis, masing-masing mungkin punya penilaian masing-masing, dan tentunya gue nggak mungkin bajak hati dan pikiran orang untuk jadi seturut yang gue kehendaki. Nggak gitu juga kali. Ora urus lah kalo yang gitu-gituan. Yang pasti gue itu masih percaya kalo Ahok didukung warga DKI.
Oooh katanya nggak didukungg kok, semua survey yang ada itu hanya pesanan atau bo’ong semua itu mah. Hihihihi gue pengen tertawa sekeras-kerasnya, iya gue akan tertawai kebodohan orang-orang yang ngomong kayak gitu. Beneran deh, hanya orang nggak sekolah yang berani bilang lembaga-lembaga survey independen dan kredible itu hasil surveynya nggak benar. Lembaga-lembaga semisal SMCR, Libang Kompas, dan lain-lain itu semua nggak mungkin merekayasa hasil survey lah. Gila kali.
Okelah, gue lanjut saja dulu broo and sisss. Melihat intensitas dan semaraknya banyak parpol menolak Ahok, bagi gue ini menunjukkan kekerdilan cara berpikir dan menunjukkan secara terbuka seperti apa parpol-parpol tersebut. Bukannya memakai akal pikiran sehat dan memunculkan calon yang layak tanding, ini malah berusaha menumbangkan Ahok terlebih dahulu dengan berbagai statement dan opini. Gue heran, calon aja belom ada namun sudah petantang petenteng bilang Ahok pasti gak bakalan jadi Gubernur lagi.
Independen mau dibuat sesusah dan sesulit mungkin supaya Ahok terjegal. Sekarang, 7 partai tingakt DPD / DPW sudah bersatu padu tentu dengan tujuan melawan Ahok. Kan gue rasa nantinya mereka akan memunculkan calon bersama, setelah sebelumnya dalam pertemuan tersebut mereka semua membahas kriteria calon pemimpin yang pantas dan pas memimpin Jakarta (sesuai selera mereka tentunya ya? --- selera 7 partai itu, bukan selera dan kemauan warga Jakarta dong ya). Ah, gue yakin itu akal-akalan saja, karena tujuan paling utamanya kan adalah asal bukan Ahok. Mereka lupa Ahok itu semakin dibenci akan semakin dicinta.Â
Gue sih mau itu Ahok yang jadi Gubernur lagi, atau Risma yang jadi podo wae, tapi caranya itu loh. Silakan majukan calon yang lumayan kuat untuk ngalahin Ahok, lalu ajarkan mereka untuk bersaing secara sehat dan sportif. Itu saja sudah cukup sih. Biarkan warga DKI yang nantinya menentukan pilihan mereka masing-masing. Untung gue punya KTP Jakarta, jadi bisa nyoblos siapa yang gue suka. Lha bagi mereka yang nggak bisa ikutan nyoblos ya mending diam aja deh, ngapain juga loe koar-koar padahal gak punya hak pilih. Bikin suasana tambah kisruh aja tauk! Huhuhuhuhu....
Kawan, moga-moga aja gue bisa milih pake hati nurani, gitu juga kalian-kalian yang masih ada hati nurani dan ada KTP Jakarta. Yang nggak bisa milih, karena bukan warga DKI ya bantu doa aja deh. Iyo, doain supaya Ahok terpilih lagi! Uups salah ya? Supaya Risma atau Ahok saja yang jadi gitu maksudnya, calon lain ke laut aja tuk sementara karena belum ada track record yang bagus dan bisa diandalkan. Itu saja sudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H