Mohon tunggu...
Michitra Adhikarsa
Michitra Adhikarsa Mohon Tunggu... -

Manusia biasa...Just an ordinary man. Love to write and read almost about everything.\r\nPengamat dan pemerhati masalah KOMPASIANA, media, dan semua hal. Belajar menjadi hamba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jodoh Saya Bodoh dan Malas

6 September 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:12 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda merasa memiliki pasangan yang bodoh? Selamat yah! Lha, kenapa diucapin selamat? Ya iyalah, bukankah kalau pasangan Anda (ataupun istri juga suami Anda) bodoh, itu berarti Anda adalah seseorang yang pintar dan pandai. Oleh sebab itu, Anda patut bersyukur!

Konon, hiduplah seorang gadis yang sangan cerdas, pintar, gesit dan luar biasa kreatif. Ia memiliki pacar yang sangat bodoh. Laki-laki yang menjadi jodohnya itu sungguh pemalas, kerjaannya hanya makan dan tidur, bermalas-malasan saja! Dasar laki-laki tak tau diuntung.

Suatu ketika Tuhan berkunjung ke desa itu. Dalam perjalanNya, Tuhan membawa serta seorang rasulnya yang sangat bijak. Lalu mereka berjalan-jalan diseputaran desa itu, mengamat-amati perilaku para penghuni desa itu, termasuk si anak gadis dan pacarnya itu.

Sang rasul pun berkata kepada Tuhan, “alangkah malangnya nasib gadis itu ya Tuhan? Coba lihat, ia sangat cerdas, rajin dan kreatif…..tapi mendapat jodoh yang bodoh dan malas. Apakah Engkau tidak mau memberinya hadiah, karena kerajinan dan kecerdasannya itu?”

Tuhan pun menjawab dengan suara lembut, “Sul, justru gadis itu amat beruntung! Aku sudah memberinya hadiah sangat istimewa. Anak perempuan yang rajin itu Kujodohkan dengan anak lelaki yang malas tadi!”

“Haaa? Itu bukan hadiah tapi hukuman” kata sang rasul.

Tuhan menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak sul, kamu rupanya belum belajar pedagogi. Anak perempuan yang gesit dan cerdas itu justru akan mengemban tugas mulia, yaitu mendidik suami yang malas dan bodoh!”

Suami dan istri itu adalah dua individu dengan kepribadian berbeda. Mereka berasal dari asuhan yang berbeda. Perangai dan watak mereka berbeda. Keduanya harus saling melengkapi. Tugas si gadis itu sudah jelas, melengkapi kekurangan suaminya. Tugas yang mulia.

“Oooooh” sang rasul hanya sanggub mengucapkan huruf “O”.

Saya tersadar, sambil tersenyum saya memandang jodoh saya yang bodoh, yang lagi duduk tepat disamping saya. Matanya lagi tertutup. Mungkin mengantuk. Pelan-pelan kuucapkan doa singkat, “terima kasih untuk jodohku yang telah Engkau berikan ya Tuhan. Amin.” (MA)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun