Mohon tunggu...
Michitra Adhikarsa
Michitra Adhikarsa Mohon Tunggu... -

Manusia biasa...Just an ordinary man. Love to write and read almost about everything.\r\nPengamat dan pemerhati masalah KOMPASIANA, media, dan semua hal. Belajar menjadi hamba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anggaran Pulsa dan IT Anggota DPR = Rp.150 Miliar Lebih?

12 Mei 2011   08:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:48 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah ini benar-benar ada? Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Ucok Sky mengatakan bahwa anggaran tersebut di masukkan dalam anggaran komunikasi anggota DPR. Komunikasi dipisahkan antara pertemuan DPR selama kerja legislasi dan pertemuan DPR dengan rakyat yang memilihnya.

***

Isi pulsa anggota DPRmenghabiskan uang pajak rakyat sebesar Rp.151 Miliar pertahunnya. Anggaran untuk satu orang anggota DPR dalam rangka bertemu konstituen pada tahun 2011 adalah sebesar Rp.340 juta per tahun, untuk lima kali reses dan anggaran untuk komunikasi atau isi ulang pulsaHP pribadi adalah Rp.102 juta pertahun untuk lima kali reses.

***

Anggota DPR pun bebas berkomunikasi kapan saja dan darimana saja dengan uang Negara. Betapa tidak, dalam sebulan mereka bisa belanja pulsa Rp.22 juta . Setiap anggota kalau dihitung-hitung bisa menghabiskan Rp.22 juta perbulannya untuk isi ulang pulsa. Alokasi dana ini memang terasa sangat tidak adil mengingat masyarakat miskin yang masih sangat banyak di negeri ini, yang untuk mencari Rp.10.000 buat maikan sehari-hari saja masih sulit. Jangankan beli pulsa, untuk makan saja masih sulit.

***

Selain pulsa ternyata, anggaran IT DPR juga menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Untuk tahun 2010 sudah menghabiskan sebesar Rp.20 Miliar. Tapi manfaatnya hampir tidak ada sama sekali.Menurut Peneliti Hukum dan Politik Anggaran Indonesia Budget Center (IBC)Roy Salam bahwa anggaran 20 Miliar itu dipecah menjadi beberapa pos. Pertama, adalah untuk situs resmi DPR RI yaitu www.dpr.go.id sebesar Rp.9.7 Miliar. Uang itu hanya untuk pembayaran provider website sebesar 8.4 Miliar per tahun dan biaya pemeliharaan situs www.dpr.go.id senilai 1.3 Miliar. Kedua, adalah pos untuk program pengembangan system IT dan lokakarya serta seminar tentang pengembangan sitem IT DPR sebesar 9.3 Miliar. Ketiga, adalah biaya pembayaran provider informasi perpustakaan DPR sebesar Rp.600 juta.

***

Kalau Anda buka situs resmi DPR itu juga tidak akan menemukan banyak manfaat. Tidak banyak informasi yang dibutuhkan masyarakat. Situ situ hanya memuat nama-nama anggota dewan dan jadwal rapat. Bahkan hasil kunjungan anggota dewan baik dalam maupun kunjungan ke luar negeri justru tidak dicantumkan di situs resmi itu.

***

Gawat juga DPR kita dalam menghambur-hamburkan uang rakyat. Tapi apau mau dikata, kitalah yang memilih mereka dan mereka hanya mewakili kita. Heemmmmmm!!  Aku mengklasifikasikan ini sebagai sesuatu yang unik! (MA)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun