Mohon tunggu...
Anna Maria
Anna Maria Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer | Teacher | Heritage Lover | Kebaya Indonesia

Love my life, my family, my friends, my country, my JESUS CHRIST

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

I Hate Credit Card! (2)

17 April 2014   20:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:33 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanjutan versi sebelumnya..

huff, saya ngetik ini sambil gemeteran, dan kadang kosong, trus berubah lagi jd pengen nangis.

Pertengahan tahun 2013 karena om saya yang bekerja di Mandiri mengatakan, "coba kamu datang ke kantor pusatnya Fi, biasanya ditanggapi. ini om dulu juga pernah kena, ya masa karyawan sendiri kena." (ssttt..nama dirahasiakan donk)

Akhirnya saya ke kantor Mandiri yang deket GBK itu lho.. Puji Tuhan si tante mau jemput om pulang kerja (keluarga om yang berbeda), agak malas juga karena dari Tangerang ke Jakarta, dan alih tugas di kerjaan saya gak semuanya bisa ngerjain. Saya diturunin di belakang, pokoknya pintu masuk. Pas ke sana ternyata saya salah gedung. "Mbak naik kopaja 66 aja nanti lewat depan gedung Mandiri yg bagian credit card kok". Jalan kaki dan nemu 66 akhirnya sampai. Oalah di Bapindo Plaza, tau gitu si tante gak perlu keliling - keliling.

Di atas saya berbicara dengan CS nya yang ramah. Sepertinya si CS pun gak bisa berbuat banyak, dan hanya kuatir saya mau pingsan karena pucatnya wajah saya permohonan saya ditolak. Kan saya belum pernah memakainya mbak.. Dia tunjukkan tanda bukti transaksi dan bukan tanda tangan saya. mbak, ini kan beda bgt ya tanda tangannya kenapa kok saya tidak dikonfirmasi? Teman saya pernah pakai cc kakaknya untuk keperluan operasi krn sgt urgent dia malsuin ttd dan seijin kakaknya. Dan tidak lama pihak bank pun menelepon si kakak bilang, "ini ada transaksi sebesar xxxx apakah Anda yang memakainya?" ini, kan berkali - berkali dan jumlahnya besar juga, dan apalagi ttd itu beda bgt kenapa saya tidak dikonfirmasi?

dan si CS hanya bilang: mungkin ibu bisa mengecek ke toko ini *dikasih alamatnya* minta rekaman cctv nya. apakah itu ibu atau bukan.

*Na gak bisa mikir*

T^T  CS  kasih saya permen dan segelas aqua, dan panggil satpam, "pak, tolong jagain mbak ini sampe depan, ya.. ". Saya pulang jalan kaki dari Bapindo Plaza menuju SenCi kantor om saya. saya emang suka jalan, tapi jalan kaki di tengah terik panas itu dengan kondisi stress seperti itu, ya agak berharap ada metro lewat nyamber saya (ok, ini krn saya masih waras jadi saya masih hidup, tugas saya belum selesai di dunia jd jangan ngduluin masanya Tuhan). 10 juta darimana ya Tuhan? Saya hanya melaporkan ke mama, kalo harus ke kantor collection di Sudirman. Akhirnya besoknya pun saya ke sana. Dan collection hanya menawarkan beberapa solusi keringanan.. Intinya ya saya emoh bayar, itu yang pakai siapa? Saya kok yang ditanggungkan? Dan saya pun diminta untuk ke kantor Mandiri yg di Bapindo lagi.

Hey, kalau dilempar - lempar satu gedung mungkin biasa, ini beda jalan ngesot pake angkot dulu. Solusi apa yang bisa Anda berikan untuk customer dengan kasus seperti saya. Boro-boro yang lagi punya duit mau bayar, apalagi saya yang lagi butuh bayar sana sini. Ini apa maling ngerjain bgt.

------------

Akhir tahun 2013 setelah Mega Card telpon 2x lagi (kayaknya sih) dan bilang hal yang sama, saya disuruh mengecek tokonya sendiri. Akhirnya datang debt collector ke rumah saya yang mengatakan bahwa permohonan saya sudah ditolak. dan tagihan sudah berkisar 8 juta. Terakhir ditagih sekitar 5juta, dan limit dihabiskan sudah. Lalu udah tidak pakai, saya ditagih bunganya? Dan awalnya mama yang namengin di luar sambil marah - marah, dan debt collector pun masih bersikap lembut. Karena saya penasaran saya keluar, mama colek: "kamu jangan keluar." Ya, saya gak tega mama namengin kayak gitu, ini masalah saya dengan Mega Card. Dan pak Debt Collector pun meminta saya untuk datang ke kantornya di Mampang Prapatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun