Mohon tunggu...
Anna Maria
Anna Maria Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer | Teacher | Heritage Lover | Kebaya Indonesia

Love my life, my family, my friends, my country, my JESUS CHRIST

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Atas Rumah

6 Agustus 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lihat bagaimana ragam bentuk kotak dan segitiga berwarna warni

Tegak berdiri melindungi para penghuni

Sudah lama kami tinggal di sini

Walau surat tanah hilang pergi

Bukan itu yang penting kami miliki,

Yang penting adalah indah cerita keluarga kami

Aku lihat bentuk tiang – tiang terhubung

Seperti senar dawai gitar menyambung

Bersuara riuh suara burung

Yang terbang kemari memakan sisa – sisa nasi dijemur

sebelum mendung

Tempat kami sudah menyala

Oleh tenaga listrik yang sudah masuk desa

Sudah lama memang

Suara lantang tivi dan radio berceloteh ria

Dengan denting organ iringi kami bernyanyi senang

Aku lihat hijau daun dengan dahan ditopang batang dan akar

Menyisipi ruang di antara padat dinding – dinding dan pagar

Dengan setumpuk pot bunga dan rambat tumbuhan liar

Di teras rumah mereka, terdengar suara ribut orang berkelakar

Aku terbangun dari lamunan

Aku merasa waktu terus berjalan

Terbayang wajah dan kaki - kaki mungil sahabat berlarian

Kami sudah dewasa dan harus pergi, tidak tahu kapan

Berharap semua tembok dan atap ini masih terus ada bertahan

Sampai nanti,  semoga tidak hilang dimakan kejamnya jaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun