Pekerjaan guru itu berat. Mereka bertanggung jawab dengan pertumbuhan intelektual dan perkembangan karakter banyak anak (bisa ratusan). Mereka harus tergerak, peka, dan cepat tanggap ketika seorang siswa saja membutuhkan bantuan.
Guru itu pendidik bukan cuma pengajar.
Guru bahkan bisa kerja lebih dari standar jam kerja sambil mengurus keluarga. Guru harus bisa cepat beradaptasi, banyak belajar, memiliki kemampuan komunikasi dan berelasi yang baik, menjadi panutan.
Lucunya, seringkali saya memerhatikan guru bisa jadi pendidik bagi orangtua murid. Namun di beberapa kota, guru pun sering dianggap seperti baby sitter yang diupah oleh orangtua murid.
Padahal anak bisa mencontoh perilaku orangtua yang seperti itu. Di sekolah yang membutuhkan murid, guru dan kepsek seringnya menunduk dan mengalah dengan sikap orangtua yang seperti itu. Â
Padahal lagi, jika guru dan kepsek bisa diberi kepercayaan mendidik anak para orangtua, kelak anak ini pun tidak merepotkan para orangtua. Â
Lainnya, sebagai seorang guru tanpa background sekolah guru, sering kali saya kebingungan buat RPP Silabus. Â
Hmm, tapi kebanyakan guru-guru pun akhirnya saling membantu lho buat RPP Silabus, dan belajar lagi dan lagi dengan pusing tujuh keliling dengan perlengkapan admin sekolah yang buaaanyak. Â
Menjelang akreditasi, siswa-siswa pun jadi kurang terkontrol hanya seperti dikejar-kejar demi memenuhi standar tertulis. Soal karakter? Banyak guru yang menyayangkan, "Harusnya kami punya banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak."
Bagaimana pendapat saya soal siswa? Â
Anak-anak sekarang itu cerdas, cepat belajar untuk hal baru. Ups, tapi kami harus hati-hati dengan tindakan, hati-hati dengan asupan yang mau dikasih kepada mereka. Â