Mohon tunggu...
Anna Maria
Anna Maria Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer | Teacher | Heritage Lover | Kebaya Indonesia

Love my life, my family, my friends, my country, my JESUS CHRIST

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bersama Kompasiana di Setengah Usianya

24 Oktober 2016   12:41 Diperbarui: 24 Oktober 2016   12:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Akhirnya, terbuka lebar kesempatan curcol (curhat colongan) di usiamu yang ke-8. Ngomong-ngomong, 8 itu adalah angka favorit saya, karena sama dengan tanggal lahir saya. 

Apa yang bisa saya berikan kepada Kompasiana di usianya yang ke delapan ini? Mungkin saya hanya sebagian kecil dari "penduduk" mu yang mulai padat, tapi saya berterimakasih jika ada kesempatan berbagi darimu seperti ini. Nah, inilah kesan dan pesan saya untuk Kompasiana, selama 4 tahun bersamanya.

1. Kompasiana sebagai wadah saya menyalurkan hobi menulis. Tidak banyak dan seindah lainnya, namun saya senang ada tempat berbagi di sini, selain untuk menulis tentu bisa membaca sekaligus menilai dan dinilai member lainnya. Saya suka sekali menulis puisi, dan kategori itu adalah incaran pertama saya. 

Kebiasaan orang itu, malas membaca ketentuan dan syarat, main hajar saja. Ya begitupun juga saya. Semangat posting-posting dan lho, di delete admin. Sudah gitu kok tertera aturan: copy.. (apaaa copyy) karena senewen saya langsung kirim surat cinta ke admin: ini puisi saya asli lho, sudah pernah dibukukan pula.. (pongahnya saya, padahal dibukukan pun dari jasa online dan baru 1 pembeli - yaitu saya sendiri :D ). Langsung dibalas lah oleh admin, yang mengatakan "tidak boleh posting dalam waktu kurang dari sejam" begitulah intinya, supaya lalu lintas tidak terlalu padat. Yaa ampun, min.. to the point lha, masa muter-muter sih bilang tulisanku copy-an dari orang lain. Perih min, pediiih.. 

2.  Kena delete lagi, dan lagi.. Bingung ih plus galau sama kamu. Sudah lama nih gak kirim-kirim tulisan lagi karena sibuk, dan bosan juga isinya lagi tentang curcolan saya dan bank. Lalu saya share postingan tentang wisata dari blog saya yang lain, sedikit editing lha, yaa secara  kapok sih dibilang copy.. Eh di delete lagi.. saya lupa juga kenapa didelete, kayaknya sih memang nda boleh masukin link dan tulisan atau gambar lain. Kirimlah surat cinta lagi.. kali ini jawaban mimin juga gak nyambung. Memang sih 4 tahun bersama belum juga cocok. (eaaa), di tahun ke-5 nanti mungkin kita jadi nyambung.. Yasudah, ngalah saja lah..lagipula malas pula baca2 surat cinta yang gak nyambung itu dari mimin, maafkan saja lah, maafkan saya juga ya min...Pedih (kali kedua pedihnya).

3. Diwawancarin TV gara-gara curhat di Kompasiana. Perseteruan saya dengan bank selama kurleb 3-4 tahun ini saya bagikan di kompasiana. Dari yang acak kadut karena emosi tidak keruan, sampai mulai tertata (sambil nyer2an phobia sama bank). Sampai suatu ketika di 2 bulan lalu saya dicari salah satu reporter sebuah acara reportase di TV, untuk menjadikan saya sebagai narasumber korban carding. Awalnya ragu, ini jangan-jangan anteknya bank :D hahaha, yasudahlah saya terima  mungkin ini bisa jadi jalan keluar, menunjukan bahwa saya di posisi benar. 

Bos saya yang gantian curhat ke saya, "kamu itu kudunya bersyukur, neng.." 

saya: "kenape, bang?"

bos: "yaa gw sama si mas ntu deprak di stasiun TV cuma buat shoot gubernur di acara festival, tawar2an harga buat tampil doi di primetime.. lhaa kamu, dicariin buat nampil 5 menit di primetime.. "

saya: (ngakak speechless) "gw baru tau, mas.. ternyata itu kudu bayar tho" > abis ini gw ditagih kagak ye? kayaknya sih enggak.

Yaah, akhirnya perseteruan saya berakhir win-win solution dengan bank terkait.. Karena kompasiana dan TV, nasehat bos pun mengalir bahwa saya pun harus bisa mengubah pola pikir. Bagaimana pun kehilangan adalah satu bagian dari peristiwa hidup, ada kehilangan adapun nanti sukacita untuk menerima. Begitu kira-kira nasehatnya.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun