Mohon tunggu...
Michel Valentine Rondonuwu
Michel Valentine Rondonuwu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Six Day War, Perang Enam Hari Israel

2 Maret 2023   22:19 Diperbarui: 2 Maret 2023   22:55 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 1967 terjadi perselisihan antara dua negara tetangga. Salah satu konflik tersebut adalah konflik bersenjata di Israel yang melibatkan tetangga Arab. Pertempuran itu melibatkan negara Israel sendiri melawan tiga tetangga Arab, termasuk Mesir, Suriah, dan Yordania.

Pertempuran meningkat setelah pertempuran udara antara Israel dan Syria. Ini dibuktikan dengan kehadiran jet Suriah yang hancur saat itu, dan dituduh mengizinkan Israel untuk memindahkan pasukannya ke perbatasan utara dengan Suriah dengan sungguh-sungguh. Informasi yang bisa dibilang tidak akurat ini menarik perhatian Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser untuk bertindak.

 Untuk menunjukkan dukungan mereka kepada sekutu Suriah, mereka memerintahkan 4.444 tentara Mesir untuk berbaris ke Semenanjung Sinai, mengusir penjaga perdamaian PBB yang telah menjaga perbatasan dengan Israel selama lebih dari satu dekade.
Mesir mempertahankan pasukan di Semenanjung Sinai dan mengusir pasukan darurat PBB yang menjaga perbatasan Mesir-Israel.

Menurut pemerintah Israel, tindakan Mesir untuk mengecualikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  melibatkan interaksi CASSUS BELI yang disamakan dengan memprovokasi perang.

Perang ini memiliki beberapa set Israel melawan tiga negara secara bergantian. 

Dimulai dengan set pertama Israel melawan Mesir. Israel menyerang Mesir terlebih dahulu dengan menyerang Semenanjung Sinai dengan operasi yang ditargetkan didukung oleh 200 pejuang yang menyerang sisi utara Mesir. Orang Mesir tidak menyangka akan mengalami kejadian mendadak seperti itu. Perlawanan mendadak menghancurkan 90% tentara Mesir. Dalam keadaan seperti ini, Israel berhasil mendapatkan kendali penuh atas rute pertempuran udara di wilayah tersebut.

Akhirnya, karena merasa kalah dan tidak mampu menghadapi Perang, Presiden Gamal Abdel Nasser memerintahkan pasukannya mundur dari Semenanjung Sinai. Dan akhirnya, Semenanjung Sinai dibebaskan dan diperintah oleh Israel.

Di set kedua, Israel vs Yordania. Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser memberikan informasi palsu kepada mereka dengan mengatakan bahwa Mesir telah mengalahkan mereka dan berhasil menyerang serangan dari pasukan israel. Mendengar berita palsu tersebut, Yordania mengirimkan serangan Mariam dari Yerusalem. dengan serangan Mariam tersebut, Israel membalas serangan Yordania dengan serangan yang lebih mematikan sehingga merebut wilayah kekuasaan Yerusalem dan juga Tepi barat. Israel juga meluaskan serangan dengan merebut kota tua Yerusalem.

Bertemu dengan set yang terakhir, Israel melawan Suriah. Suriah mendukung dua musuh Israel, Mesir dan Yordania, sehingga mereka diserang oleh pasukan Israel, dan Israel berhasil menaklukkan perbatasan timur laut Suriah. Keesokan harinya, Israel akhirnya merebut Dataran Tinggi Golan, mengalahkan tentara Suriah.

Dampak perang ini begitu besar dan berpengaruh sehingga pada tanggal 10 Juni 1967 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  menengahi penyadapan senjata dan keesokan harinya keempat negara diminta untuk menyetujui perjanjian damai yang ditandatangani oleh negara-negara musuh.
 

Daftar Pustaka :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun