Mohon tunggu...
Michelle Salinas
Michelle Salinas Mohon Tunggu... Lainnya - Public Relation
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

I'm a passionate writer with a love for words. I enjoy exploring various genres and conveying profound messages through writing. I firmly believe that words have the power to inspire and change the world.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menggoda Konsumen dengan Warna: Trik Branding UKM dari Ninja Xpress

4 September 2024   14:41 Diperbarui: 30 September 2024   15:40 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia bisnis yang semakin ramai, khususnya bagi pelaku UKM, membangun identitas brand yang kuat adalah salah satu kunci untuk menarik perhatian dan melekat di hati konsumen. Kita semua tahu, dalam lautan kompetisi, tampil beda itu penting. Nah, salah satu cara ampuh untuk menonjol adalah dengan menggunakan psikologi warna.Mungkin banyak dari kita yang belum menyadari betapa pentingnya warna dalam memengaruhi pilihan konsumen. Menurut hasil riset Suara UKM Negeri Vol IV "Seluk Beluk Social Commerce," 48% orang mengikuti brand favorit mereka di media sosial sebelum berbelanja. Selain itu, survei dari Small Business Trend menunjukkan bahwa 84,7% konsumen membeli produk tertentu karena tertarik dengan warnanya, baik itu warna kemasan produk atau warna yang dipakai dalam iklan. Jadi, warna itu bukan sekadar estetika, tapi juga strategi!

Lalu, apa itu psikologi warna?

Psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna bisa memengaruhi persepsi dan perilaku seseorang. Warna bisa membuat kita merasa nyaman, semangat, atau bahkan membuat lapar. Nah, untuk para pelaku UKM, pemilihan warna yang tepat bukan hanya soal estetika, tapi juga soal bagaimana konsumen bisa jatuh hati pada brand kita.

Berikut adalah beberapa cara yang telah dirangkum dari Blog Ninja Xpress untuk menentukan suatu warna brand yang tepat:

1. Tentukan Fokus Brand Anda

Sebelum memilih warna, coba deh pikirkan dulu, bagaimana Anda ingin brand dilihat oleh konsumen? Semua warna punya kesan unik. Misalnya, Anda ingin brand terlihat minimalis dan elegan, atau mungkin Anda lebih suka tampil beda dengan kesan yang unik dan kreatif?

2. Pilih Warna yang Familiar, Jangan Terlalu Banyak

Untuk bikin brand mudah diingat, pilih warna yang familiar dan netral. Jangan terlalu banyak warna, ya! Terlalu bisa membuat konsumen bingung atau malah susah mengingat brand Anda, terutama jika kombinasi warnanya kurang pas.

3. Gunakan Prinsip 60-30-10
Prinsip ini adalah trik visual yang simpel tapi powerful. Gunakan 60% warna primer, 30% warna sekunder, dan 10% warna aksen. Kombinasi ini bisa bikin brand Anda terlihat seimbang dan enak dipandang.

4. Makna Warna dalam Branding
Setiap warna punya makna tersendiri dalam psikologi warna. Ini beberapa contohnya:
Biru: Warna yang tenang dan bersih. Cocok untuk brand di bidang teknologi, gaya hidup, dan keuangan. Contoh: Facebook.
* Merah: Warna yang kuat dan penuh energi. Banyak digunakan brand yang ingin tampil mencolok seperti YouTube.
* Hijau: Warna stabilitas dan kesehatan. Sering dipakai oleh brand yang bergerak di bidang kesehatan dan lingkungan.
* Ungu: Warna yang kreatif dan imajinatif, sering digunakan oleh brand feminin atau yang ingin tampil mewah. Contoh: Yahoo.
* Kuning: Warna yang ceria dan optimis. Sering dipakai oleh brand yang ingin menarik perhatian cepat, seperti McDonald's, tapi juga bisa digunakan untuk peringatan.

Dengan memahami psikologi warna, Anda bisa membuat brand lebih menarik dan mudah diingat. Sebagai mitra setia UKM, Ninja Xpress siap mendukung perkembangan bisnismu, mulai dari layanan pendukung seperti photo dan video produk hingga pengiriman regular dan sameday ke seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun