Mohon tunggu...
Michelle Kohinoor
Michelle Kohinoor Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

helloww

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Kamu dan Kita

19 November 2024   09:30 Diperbarui: 19 November 2024   10:28 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rafa dan Maya bertemu di suatu coffe shop, tepat satu tahun yang lalu. Tak ada yang menyangka di karenakan sebuah percakapan ringan akan berujung pada hubungan yang kian mendalam. Dari sekedar berbagi cerita mengenai apa yang sedang di rasakan kedua nya, lalu mulai berbagi musik favorite,mimpi, bahkan masa depan. Meskipun mereka Di pisahkan oleh jarak Fafa - Jakarta,Maya - Yogyakarta namun hati mereka berdua merasakan Dekat dan adanya kehangatan, seolah tidak ada jarak dan waktu yang memisahkan antara dua sejoli tersebut.

Awalnya hubungan mereka dijadikan sebagai tempat pelarian pada hari hari biasanya, Rafa sibuk dengan kuliah nya karena dia maba, sedangkan maya sibuk karena mempersiapkan ujian akhir untuk memasuki perguruan tinggi yang ia inginkan, meski begitu keduanya masih sangat terhubung dengan suatu kata kata. Vidio call setiap malam dan bagi kedua nya vidio call adalah rutinitas bagi mereka kedua akan tetapi rafa dan maya tidak merasa jenuh akan vidio call setiap hari. Mereka dapat membangun sebuah dunia kecil yang berisi hanya mereka berdua, tempat dimana kedua nya bertukar kisah pada keseharian nya itu.

Namun, semakin lama, perasaan itu menjadi menguat dan juga semakin rumit. Jarang bertemu, jarak tak mengunjung teratasi , membuat rindu di antara kedua nya semakin memuncak , namun itu juga yang menjadi sebuah tantangan dalam hubungan long distance relationship, Saat rafa membutuhkan pelukan maya namun hanya bisa melihat melalui layar ponsel dan saat maya butuh rafa untuk berbagi tawa atau menangis di bahu rafa, ia hanya bisa mengungkapkan melalui kata kata. Namun ada saat nya keraguab keraguan itu datang, pertanyaan demi pertanyaan datang dengan sendirinya apakah bisa hubungan ini bertahan, atau menggantungkan harapan yang tak bisa untuk dipenuhi.

Di satu malam yang sunyi, Rafa menuliskan kata yang panjang untuk maya menggungkapkan betapa frustasinya dia. ”Aku tau kita sama sama berusaha, namun terkadang aku merasa seperti kita hanya menunggu waktu, kita sedang menunggu moment yang tepat untuk bisa bersama dan aku percaya itu akan datang.”

Itu yang selalu Maya katakan kepada Rafa, bahwa meskipun jarak dan waktu menguji mereka, namun cinta mereka berdua tetap berjalan,meski itu pelan. Dan awalnya Rafa meragukan segala hal tentang hubungan jarak jauh lalu seiring berjalannya waktu Rafa mulai percaya. Karena meskpun tidak menggengam tangan maya secara langsung, mereka tidak bisa berbagi tawa di ruang yang sama,cinta itu ada dan hidup melalui pesan, dalam setiap tawa, dalam setiap janji yang mereka buat untuk masa depan.

Pada akhirnya, mereka tau bahwa cinta bukan tentang seberapa dekat dan jauhnya sebuah hubungan namun tentang kesediaan untuk memilih satu sama lain, bahkan saat dunia serasa sangat memisahkan. Mungkin jarak dan waktu akan selalu ada untuk memisahkan, tapi mereka saling percaya mereka tau bahwa cinta ini bisa bertahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun