Mohon tunggu...
Michelle Gabriella Lastri
Michelle Gabriella Lastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STT Satyabhakti Malang - Bendahara BEM 2023/2024 - Anggota Permasti Malang

Saya seseorang yang mandiri dan ceria. Hobi saya adalah berolahraga dan juga membaca novel, saya menyukai hal-hal yang ekstrim karena merasa bahagia dan bangga ketika melakukannya. Saya berusaha untuk menulis setiap hal-hal indah dan bermakna dengan harapan bisa menolong siapa saja yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyembahan yang Hidup

12 Mei 2024   14:34 Diperbarui: 12 Mei 2024   14:38 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengertian Penyembahan

Penyembahan memiliki banyak definisi, bahkan dalam Alkitab ada berbagai bentuk penyembahan yang dilakukan oleh umat-Nya. Penyembahan merupakan kata-kata pemujaan yang diucapkan dengan kerendahan hati dan penuh rasa hormat karena rasa kagum kita kepada Yesus yang kita sembah.[3]  Penyembahan dapat berupa tanda ucapan syukur (Keluaran 4:31), penyerahan (1Samuel 1:28), bahkan juga pertobatan (Mazmur 22:27,29) yang berasal dari dalam hati nurani kita.  

Ketika kita masuk dalam hadirat Tuhan melalui penyembahan, maka kita akan menjadi transparan yang artinya hati kita jujur dan jiwa kita merindukan Dia yang kita sembah.[4]  Penyembahan pada Allah seharusnya bukanlah sesuatu yang kaku atau dibuat-buat, tetapi haruslah menjadi sesuatu yang mengalir secara spontan dari benih kehidupan Allah yang kekal yang ada di dalam kita.[5]  Penyembahan yang benar akan membawa kita ke dalam hadirat-Nya dan dipenuhi oleh roh-Nya yang mampu membuat kita menjadi insaf akan dosa (Yohanes 16:8).

 

Pentingnya Penyembahan

Penyembahan kepada Tuhan harus digenapi di setiap kehidupan orang percaya.  Dalam Wahyu 15:4 mengatakan hanya Yesus saja yang kudus dan semua bangsa akan sujud menyembah kepada-Nya.  Dan dalam kitab Yesaya 49:7, nabi Yesaya berkata bahwa perbuatan Yesus akan disaksikan dengan arti akan digenapi dan setiap yang melihat perbuatan-Nya akan sujud menyembah karena Tuhan Yesus adalah setia dan Maha Kudus.  Ayat ini juga menyatakan kita harus menyembah kepada Tuhan Yesus karena Tuhanlah yang telah memilih kita. 

Satu hal yang harus kita ketahui, kita diselamatkan untuk menyembah.  Tujuan penebusan adalah menghasilkan penyembah-penyembah.[6]  Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang percaya harus mengutamakan hal-hal yang berbaur surgawi dibanding hal-hal duniawi sekalipun itu sangat dibutuhkan oleh tubuh kita (Mat 6:33-34).  Dalam Matius 4:9 Yesus dengan kerendahan hati-Nya, menunjukkan kesetiaan penyembahan-Nya hanya kepada Bapa di surga.  Maka kita sebagai ciptaan dan pengikut-Nya haruslah juga menyembah, menyembah hanya kepada satu nama yaitu kepada Yesus Tuhan kita yang kudus dan mulia. 

Menyembah memiliki pengaruh besar bagi setiap orang dan bahkan lingkungannya.  Manfaat penyembahan antara lain: Menyingkirkan hambatan-hambatan,[7] memiliki keberanian untuk bersaksi,[8] dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.[9]

 

Cara dan Sikap dalam Penyembahan

 Ada beberapa cara kita menyikapi penyembahan untuk menjadi penyembahan yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan, yaitu:

  • (Yohanes 9:38) Setiap orang yang ingin menyembah harus terlebih dahulu percaya kepada-Nya untuk bisa menyembah-Nya.
  • (Mazmur 96:9) Kuduskanlah diri kita ketika hendak datang menyembah-Nya, mintalah pengudusan yang dari kuasa darah-Nya.  Sebab Ia kudus, maka kita pun harus menguduskan diri kita.
  • (Mazmur 95:6) Musa menghormati Tuhan dalam penyembahannya dengan cara sujud dan berlutut.  Hal ini juga menjadi tanda penyerahan kita dan tanda bahwa kita merendahkan hati kita untuk meninggikan nama Tuhan yang kita sembah.
  • (Matius 2:2) Menyembah juga merupakan pengorbanan/tanda kita membayar harga kepada Tuhan Juru Selamat kita.  Persembahan yang kita bawa sebagai tanda sembah kita haruslah yang terbaik yang ada pada kita, yang mampu kita beri dengan sukacita.
  • (Lukas 7:38) Membuka diri dengan segala keterbatasan yang ada untuk menyembah Tuhan, dan rela melayani meski banyak kekurangan, namun tetap percaya bahwa Tuhan telah layakkan setiap orang yang ingin datang kepada-Nya dengan ketulusan hati.
  • (Markus 12:29-30) Merupakan panggilan untuk menyembah, yang menegaskan bahwa penyembahan sebagai prioritas yang universal.[10]

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa penyembahan adalah perkataan yang berasal dari pikiran dan hati kita di bawah pimpinan Roh Kudus dengan tujuan memuliakan nama Tuhan.  Penyembahan tidak terfokus pada diri kita melainkan hanya terfokus pada satu nama yaitu Yesus Kristus.  Penyembahan yang benar memberi manfaat yang besar yang berdampak besar bagi kehidupan anak-anak-Nya.  Salah satu yang dapat dilakukan untuk menyenangkan hati Tuhan adalah menyembah hanya kepada-Nya (Keluaran 20:5).

 

Pesan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun