Mohon tunggu...
michele natalia
michele natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Harga Bahan Pokok Terus Naik Menjelang Nataru

13 Februari 2023   22:17 Diperbarui: 13 Februari 2023   22:24 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Sidoarjo - Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tradisional Larangan resmi naik memjelang nataru dan tahun baru 2023. Kenaikan paling nyata bisa dilihat dari harga cabai rawit yang terus naik.

Harga cabe keriting yang awalnya Rp 35.000 per kg sekarang bisa jadi Rp 50.000, harga sayur per ikat juga naik sekitar seribu rupiah yang awalnya Rp 1.500 jadi Rp 2.000 per ikat Kata ibu munah, penjual sayur di pasar Larangan Sidoarjo.

Tentu hal ini membuat resah para pedagang juga masyarakat yang aktif menggunakan bahan pangan ketika harga terus menerus naik di tiga minggu terakhir ini. Penjual di pasar Larangan Sidoarjo juga merasa resah dengan adanya kenaikan harga karena  pelanggan yang biasanya kerap secara aktif membeli terus mengurangi kuantitasnya sedikit demi sedikit. Omzet penjualan yang tiap harinya bisa didapat turun hingga 15-30 persen tiap harinya.  

Tak hanya cabai dan sayur, harga pokok ayam potong juga turut naik dengan kisaran Rp 5.000 -- Rp 10.000 per kilogramnya. Pembeli merasakan keresahan yang cukup mendalam apalagi yang digunakan untuk berjualan serta bahan pangan sehari-hari. Iya mbak, tiap hari naik selama 3 minggu terakhir ini saya bingung harus diolah dan di akali gimana lagi untuk jualan saya. Kalo harga jual saya mahalin pasti pembeli saya ya pada lari semua, cabe ayam sayur semuanya naik belom lagi gas dan jasa yang saya tiap hari  lakukan. Cukup buat makan aja saya sudah bersyukur mbak. Ujar ibu Dayu penjual warung nasi yang menjual di sekitar pasar.

Pedagang buah juga mengeluhkan beberapa buah yang mengalami kenaikan seperti semangka, dimana kisaran naik yang sekitar Rp 7.000 per kilogramnya, membuat pembeli terus berkurang menggangap buah tidak terlalu penting di beli. Dan lebih memilih membeli bahan pokok saja dibanding buah yang mana hanya pelengkap gizi sehari-hari.

Beberapa pembeli mengeluhkan hal yang serupa mengingat harga yang tidak kunjung turun, dan hanya beralasan bahwa menjelas natal dan tahun baru terus seperti itu tiap tahun. Pembeli mengharapkan bahwa hal ini tidak terus terjadi di tiap momen liburan di indonesia.

Apakah pemerintah akan terus melakukan hal serupa di tahun mendatang?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun