Mohon tunggu...
Michele
Michele Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sarjana Terapan Pariwisata, program studi Manajemen Perhotelan Institut Pariwisata Trisakti

Saya suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan entertainment, pengembangan diri, serta hal-hal lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Seberapa Penting Magang untuk Mahasiswa dan Pelajar?

10 Februari 2024   18:19 Diperbarui: 4 Juni 2024   15:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) pastinya sudah tidak asing bagi mahasiswa maupun pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ditambah dengan program Kemendikbud, yakni Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), menjadikan magang bisa dilaksanakan oleh hampir seluruh mahasiswa/i yang lolos, dan bukan hanya mahasiswa/i atau pelajar vokasi. Di artikel ini, penulis ingin membagikan pengalaman selama magang di hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Jakarta Selatan periode Februari sampai Agustus 2023 kemarin di departemen Front Office.

Pada waktu itu, penulis adalah mahasiswi semester 4 dengan program studi Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan di Insitut Pariwisata Trisakti, dimana pada saat itu penulis diwajibkan untuk melaksanakan magang di hotel. Menyadari kemampuan dan kesukaan penulis terhadap berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, akhirnya penulis memilih departemen Front Office di salah satu hotel bintang lima yang ada di Jakarta, yaitu hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City. Karena lokasinya yang strategis, penulis berpikir akan ada berbagai tamu dari berbagai "pasar", seperti tamu bisnis, keluarga, dan lainnya, dengan demikian penulis bisa belajar bagaimana berkomunikasi dengan tamu dengan berbagai keperluan.

Awalnya, ada rasa takut yang timbul di hati penulis. Ini adalah pengalaman magang pertama penulis di hotel dimana akan menjadi sesuatu yang sangat asing dan menakutkan. Kultur kerja, senior yang ada, hingga pekerjaan yang harus dilakukan merupakan hal-hal yang cukup membuat penulis bimbang. Hingga akhirnya, setelah melaksanakan tahap interview, penulis ditempatkan di operator telepon atau yang lebih dikenal seperti customer service. 

Penulis harus mengetahui berbagai informasi mengenai hotel, seperti fasilitas, jam operasional restoran, hal-hal mengenai reservasi dan lain-lain. Di sisi lain, penulis merasa sedikit kecewa karena dibayangan penulis ketika masuk menjadi anak magang di front office, penulis akan bertemu langsung dengan tamu, dan namun ternyata penulis ditempatkan di bagian belakang yang tidak berinteraksi secara langsung tatap muka dengan tamu.

Berkomunikasi melalui telepon, jujur sangat asing untuk penulis. Pengucapan lafal dan intonasi harus diperhatikan secara mendalam agar tidak menyebabkan kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Beruntung memiliki senior yang sangat membantu dan sabar dalam membimbing penulis selama masa magang, penulis bisa mempelajari berbagai informasi, dan berani untuk mengangkat telepon baik dari tamu maupun dari sesama staff hotel antar departemen. 

Selama enam bulan, penulis terus terbuka untuk belajar setiap harinya melalui pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui. Ada suatu ketika penulis mengangkat telepon dari tamu, dan secara tiba-tiba sang tamu marah, tanpa penulis tahu penyebabnya. Disitu, penulis belajar untuk tetap tenang dan mengkomunikasikan permasalahn yang dialami, sehingga penulis bisa memberikan solusi yang tepat dan permintaan maaf yang tulus. Pengalaman seperti ini, pastinya terasa tidak nyaman dan tidak diinginkan penulis. Namun, setelah mengalami hal tersebut, justru penulis bisa belajar lebih lagi terkait bagaimana berkomunikasi dengan tamu dengan keadaan seperti itu. 

Saat ini, penulis sudah semester enam dan sedang melaksanakan magang kedua di salah satu hotel bintang lima di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Pada magang kali ini, penulis akhirnya mendapatkan bagian dimana penulis akan berinteraksi langsung dengan tamu, sebagaimana penulis inginkan tepat satu tahun yang lalu.

Penulis bersyukur akan pengalaman magang pertama kemarin, karena saat ini penulis sudah memiliki pengalaman dan jauh lebih siap dalam menjalankan magang kedua ini. Sehingga, penulis bisa memberikan hasil kerja yang jauh lebih baik lagi dan belajar lebih banyak lagi agar saat nantinya penulis terjun ke dunia industri untuk bekerja, penulis bisa memberikan hal yang maksimal.

Demikian, pengalaman penulis selama magang pertama di hotel bintang lima. Menurut penulis, magang sangat penting baik bagi pelajar vokasi maupun non-vokasi, karena magang sangat mempersiapkan generasi-generasi selanjutnya untuk terjun ke dunia pekerjaan dengan persiapan yang matang dan bisa memberikan hasil yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

Penulis :

Michelerina Sumarno, Mahasiswi Program Studi Pengelolaan Perhotelan Institut Pariwisata Trisakti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun