Mohon tunggu...
Mita Michan Supardi
Mita Michan Supardi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pecinta kata, pagi, petualangan, fotografi, dan semua tentang seni, termasuk menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

FACEBOOK MACAM TANAH ABANG!

8 Mei 2011   14:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:57 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memanfaatkan teknologi dan sosial media sebagai terobosan baru dalam berjualan itu sebenarnya adalah hal yang sah-sah saja. Itulah kreatifnya manusia, terlebih hidup di jaman sekarang, di mana teknologi dan perkembangan sosial media pun bisa menjadi 'ruang gratis' untuk siapapun yang mau terjun ke 'pasar'.

Termasuk menggunakan facebook sebagai salah satu media untuk mempromosikan barang jualan, sebagai tempat penjual dan pembeli bertransaksi secara maya. Sungguh modern memang, karena transaksi berlangsung tanpa tatap muka, tidak selayaknya di pasar konvensional, sebut saja tanah abang, pasar baru, mangga dua, dan lain-lain, yang mengharuskan interaksi langsung secara nyata antara penjual dan pembeli.

Cuma ternyata, semakin ke sini, saya akhirnya gerah juga dengan facebook, karena saya selalu menjadi target para penjual yang salah sasaran. Dinding facebook saya penuh. Wajah saya digantikan oleh beragam baju, sepatu, aksesoris, hape, komputer, dan lain-lain. Menyedihkan ya. Ketika wajah kita justru digantikan barang-barang tersebut --yang satupun saya NGGAK TERTARIK membelinya secara online. Jangankan membelinya, melihat promosinya yang gencar di facebook saja, rasanya sudah muak. Sorry to say, tapi begitulah kenyataannya.

Facebook tak ubahnya tanah abang, pasar baru, mangga dua, roxy, BEC, dkk. Bedanya ini promosi secara tulisan, semacam "harganya berapa sis?" atau "kemahalan sis, korting lagi donk!" dan lain-lain.

Andai saja yang dipromosikannya adalah buku dan mengubah dinding saya menjadi arena jual-beli buku seperti di Kwitang (Jakarta), Palasari (Bandung), dll pasti saya nggak akan keberatan untuk wajah saya ditandai pada buku-buku.

Jadi, teruntuk para penjual baju, aksesoris, sepatu, dll apapun selain buku, saya harap bisa berlapangdada untuk TIDAK memenuhi dinding saya dengan barang jualannya. Kalo mau promosi buku, ya silakan. Selebihnya tolong jangan di dinding facebook saya ya.

Sekian dan terima kasih.

p.s. : repost from my note in facebook

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun