Mohon tunggu...
Mita Michan Supardi
Mita Michan Supardi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pecinta kata, pagi, petualangan, fotografi, dan semua tentang seni, termasuk menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Balikin Mood Jadi Baik di Saat Tertekan

23 Februari 2011   16:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:20 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12984767281511305738

Mari meracau sedikit tentang bagaimana mengembalikan mood atau situasi hati yang buruk, ketika ada hal berupa pekerjaan penting yang menuntut fokus dan konsistensi. Tentang tuntutan dari luar yang terus menekan secara emosional ke diri kita, sementara banyak hal lain yang harus kita selesaikan dengan konsentrasi/fokus yang penuh.

Apa yang sebenarnya kita rasakan ketika tekanan dari sana sini datang?

Marah? Benci? Penat? Kesal? Atau...

Pastinya adalah hal-hal yang nggak enak, kan? Lalu, ditambah dengan setumpukan pekerjaan yang harus kita kerjakan dan selesaikan dalam waktu yang berhimpitan atau bahkan bersamaan. Bagaimana rasanya? Jujur saya pernah seperti itu, bisa dikatakan juga, inilah yang terjadi dengan saya belakangan ini. Tapi alhamdulillah, kontrol diri tetap saya coba pegang. Iya, memang ini tidak begitu saja terjadi, saya pernah mengalami proses untuk belajar mengontrol diri. Karena saya percaya, 'usia' takkan pernah bisa membawa saya atau siapapun untuk bisa menjadi dewasa dalam pengontrolan diri, karena ini adalah pilihan. Mungkin sebelumnya, saya lebih sering panik dan serudukan (tergesa-gesa) dalam menghadapi situasi chaos begitu, cenderung marah dan menyalahkan diri sendiri (bahkan orang lain). Perasaan cemas dan takut pun selalu menghantui saya. Ujungnya..... capek batin! Bener, kan? Kalau sudah begini, apalagi? Kita akan menjadi suram dan tidak bahagia. Sekarang, saya mencoba bisa lebih santai. Bisa lebih tenang dalam berpikir. Ketika saya menghadapi masalah, saya anggap saja itu sebagai ujian kenaikan 'kelas'. Tentu saya harus banyak belajar, agar bisa melalui ujian tersebut dengan sukses. Semakin kita naik kelas, ujian yang ditempuh pun semakin sulit, dan bahkan tak jarang kita dihadapkan pada satu situasi di mana (seolah) kita tidak punya pilihan, meskipun sebenarnya pilihan dan jawaban itu ada. Hanya saja butuh kesabaran ekstra untuk kita bisa belajar dengan baik tentang kehidupan ini, karena terkadang kita juga membutuhkan banyak waktu untuk bisa membuktikan kalau kita mampu melaluinya. Saya di sini ingin berbagi tips/cara untuk bisa melalui situasi 'nggak enak' ini yang pernah dan masih menjadi cara saya untuk bisa tetap fokus dan bahagia. Cara-cara yang bisa ditempuh disaat tertekan tapi harus tetap fokus: [caption id="attachment_91614" align="alignright" width="180" caption="cupcakes ini adalah pemberian dari sahabat saya, Dhey, ketika ia tahu saya sedang dalam keadaan bersedih."][/caption] yang bertabrakan tatapan denganmu, lalu ketika mereka tersenyum balik, jadikan itu energi positif yang bisa kamu ambil. Layaknya Dementor dalam cerita Harry Potter, yang mengambil kekuatan dari ingatan bahagia para manusia. Nah kalau kita sih nggak perlu dengan cara seseram itu. Hehehe... 2. Mendengarkan musik. Dengan musik, biasanya mood bisa otomatis terkontrol. Supaya nggak salah mood, mendingan kita atur dulu playlist-nya. Jangan sampai yang nggak biasa denger lagu slow, malah jadi galau dan tambah mellow. Semangatnya kan jadi ilang. Hehehe... tips, cari lagu yang bisa mengingatkan kita pada saat momen-momen yang bahagia dan mengobarkan semangat. 3. Atur timeline/linimasa dalam twitter supaya bisa membantu kita untuk tetap bisa online tapi nggak terdistraksi hal-hal yang membuatmu menjadi semakin kesal dan berujung pada tidak produktif. Contohnya saja kita bisa muted user (kalau pakai Uber Twitter), unfollow, atau block sekalian. Tapi rasanya kalau unfollow sama block mah kalau nggak bener-bener kondisi 'gawat' banget ya! ;D 4. Jangan buka facebook, kalau kita merasa insecure. Maksudnya, ketika kita tahu kalau di newsfeed facebook rentan muncul hal-hal yang bisa merusak mood bagus kita, mending ya jangan cek facebook dulu. Kalaupun kebelet  pengen buka, cek saja seperlunya. Nah, kalau ternyaata kondisinya 'gawat' dan mengharuskan kita untuk invisible sementara, kita bisa coba deactive-kan dulu akun facebook kita. Setelah aman dan leluasa, kita bisa online lagi seperti biasa. 5. Banyak membaca buku, membuka pertemanan dengan orang-orang baru, menciptakan satu kegiatan baru atau melanjutkan hobi yang sering tertunda akibat kesibukan yang tidak terorganisir. Semua itu bisa membuat pikiran teralihkan. 6. Selain itu juga memikirkan hal-hal yang membahagiakan di masa depan juga bisa membantu loh. Misalkan target tahun depan bisa ke Paris. #eaaa Bermimpi boleh-boleh aja, kan? Hehehe... Atau nggak jalan-jalan sendirian pergi nonton, make it new, bakalan terasa beda deh! Apalagi kalau yang biasanya pergi ke sana sini sama pacar, temen, atau pokoknya rombongan aja, jalan sendirian kadang suka ada aja yang bikin kita surprise sendiri. Tapi cara ini bisa nggak cocok untuk orang yang emang 'dari sononye' nggak bisa sendirian ke mana-mana. Sayangnya, aku keukeuh nyaranin buat nyoba! HAHA. 7. Terakhir, semua tips di atas bisa berjalan sesuai dengan yang kita order. Kalau mau  selamat ya harus berjuang untuk bisa 'menyelamatkan' diri kita sendiri. GO! Tidak perlu terpaut dengan hasil, yang terpenting adalah saat di mana tertekan dan butuh fokus besar untuk pekerjaan, maka disaat itulah kondisi buruk kita. Transformasikan negatif itu menjadi positif. Selamatkan diri kita dari kesedihan dan menjadi pribadi yang tidak produktif, jangan biarkan kesedihan 'nyelonong' masuk tanpa permisi. Percaya saja, cepat atau lambat, semua menjadi proses pembelajaran yang berharga, yang menjadikan kita kaya dan berkepribadian yang bahagia. Rangkulah waktu dan jadikan ia teman yang baik. Semoga postingan ini berguna ya buat teman-teman. Lebih kurangnya bisa kontak saya. Salam, Michan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun