Mohon tunggu...
michael setyodiharjo
michael setyodiharjo Mohon Tunggu... -

Belajar bersyukur terus menerus

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hari-hari

20 April 2016   21:10 Diperbarui: 20 April 2016   21:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutemui kau dalam dekapan waktu

disela-sela kicauan manusia

yang saling mengambil bagian

sementara kau tak terusik olehnya

tegarkah kau?

atau karena lamunanmu terlalu

tinggi mengembara

menembus batas-batas angan

hingga kau lupa segalanya

belum kumengerti arti diammu

karena senyum sedikitpun tak kau beri

begitu sulitkah untuk bersekutu

dalam alunan irama riang

agar kesan terasa indah

bagai angin membawa wangi melati

ke dalam sanubari

kemarin tak kusapa

hari inipun rasanya tak jua

entahlah esok hari saat mentari tiba

kan kujelang dipintu hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun