Kutemui kau dalam dekapan waktu
disela-sela kicauan manusia
yang saling mengambil bagian
sementara kau tak terusik olehnya
tegarkah kau?
atau karena lamunanmu terlalu
tinggi mengembara
menembus batas-batas angan
hingga kau lupa segalanya
belum kumengerti arti diammu
karena senyum sedikitpun tak kau beri
begitu sulitkah untuk bersekutu
dalam alunan irama riang
agar kesan terasa indah
bagai angin membawa wangi melati
ke dalam sanubari
kemarin tak kusapa
hari inipun rasanya tak jua
entahlah esok hari saat mentari tiba
kan kujelang dipintu hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H