Hi teman teman, apakah kalian pernah dengar gak sih sebuah pertanyaan tentang"Apakah manusia itu berasal dari kera?. Jadi disini saya akan membantu menjawab sebuah pertanyaan tersebut.
Jadi menurut  Ruli yang ditulis pada tahun 2022(akupintar.id) mengatakan bahwa teori evolusi itu tidak menjelaskan secara langsung tentang hubungan manusia dengan kera. Jadi  teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang ada  di dunia bahkan manusia yang berasal dari nenek moyang yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu percabangan spesies terjad, karena beberapa faktor seperti kondisi geografis. Dalam prosesnya, manusia kemudian berevolusi dan memiliki ciri khas masing-masing sesuai keadaan geografis yang mereka tinggali.
Kalian tahu gak sih contoh manusia purba yang ada di indonesia?, jika tidak mari kita simak penjelasan dari Sitti yang ditulis pada tahun 2022(katada.co.id).
1. Meganthropus PalaeojavanicusÂ
Manusia purba yang tertua di Indonesia adalah Meganthropus Palaeojavanicus. Hal ini juga bisa diketahui dari namanya, mega artinya besar, anthropus berarti manusia, palaeo berarti tua, dan javanicus artinya jawa. Manusia purba ini diketahui hidup 2 -- 1 juta tahun lalu. Ciri-ciri manusia purba ini yaitu memiliki badan yang besar, kening yang menonjol, dan tulang pipi yang menebal. Makanan utama dari kelompok ini yaitu tumbuh-tumbuhan. Fosil tulang rahang bawah dari Meganthropus Palaeojavanicus  pernah ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada tahun 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo.
2. Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus MojokertensisÂ
Jenis manusia purba lainnya yang juga ditemukan di Indonesia yaitu Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis. Manusia purba ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada tahun 1936 di Lembah Sungai Brantas. Manusia purba ini merupakan generasi lebih muda dibandingkan Meganthropus Palaeojavanicus. Jenis manusia purba ini dianggap mirip kera sehingga disebut pithe yang artinya kera.Â
3. Pithecanthropus ErectusÂ
Kelompok manusia praaksara ini ditemukan oleh Eugene Dubosi pada tahun 1890 -- 1892 di Desa Trinil, dekat Ngawi, Madiun. Berdasarkan temuannya, ciri-ciri manusia purba ini memiliki tubuh sedikit kecil dan mempunyai kemampuan berpikir yang masih rendah. Volume otak kepala masih sebesar 900 cc sedangkan volume otak manusia modern sudah lebih dari 1000 cc dan volume otak kera tertinggi hanya 600 cc. Pithecanthropus Erectus diketahui hidup sekitar 1 juta sampai 600.000 tahun lalu.Â
4. Homo SoloensisÂ
Manusia purba lainnya yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo Soloensis. Seperti namanya, fosil manusia purba ini ditemukan di sepanjang Bengawan Solo (Ngandong, Smabungmacan, dan Sangiran) oleh C. Ter Haardan W.F.F. Oppernoort. Homo Soloensis ini ditemukan pada tahun 1931-1934. Ciri dari kelompok ini memiliki bentuk tubuh tegak dan kening yang sudah tidak menonjol. Homo Soloensis diperkirakan hidup dari 900.000 sampai 200.00 tahun lalu. Sementara itu, Homo Wajakensis ditemukan oleh Von Rietschoten di Desa Wajak pada 1888 dan Eugene Duboispada 1889. Manusia purba ini idul sekitar 60.000 sampai 25.00 tahun lalu. Manusia Wajak diduga sebagai nenek moyang bangsa asli Australia (bangsa Aborigin). Kedua jenis manusia purba ini disebut homo karena memiliki kesamaan seperti manusia modern saat ini. Volume otaknya juga sudah berkembang bahkan mencapai 1300 cc. Kedua jenis tersebut dikenal juga sebagai Homo Sapiens.Â
5. Homo MojokertensisÂ
Manusia purba di Indonesia berikutnya yaitu Homo Mojokertensis. Kelompok manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Mojokerto. Fosil yang ditemukan yaitu tengkorak anak-anak yang usianya dibawah lima tahun. Penemu manusia purba ini memperkirakan fosil Homo Mojokertensis sebagai fosil dari anak-anak Pithecanthropus.
Setelah kita mengenal contoh manusia purba, sekarang kita akan melihat hasil perkembangan dari IPTEK pada zaman manusia purba, yang akan dibantu jelaskan oleh Yuda yang ditulis pada tahun 2021(tirto.id)
Periode ini disebut juga sebagai masa praaksara atau prasejarah. Ilmu saat itu berkembang dan dapat dilihat dari cara manusia purba yang mulai mampu mengamati, membedakan, memilih, mencoba, dan menyadari kesalahan. Kita sebut saja ketika itu manusia purba masih berkelana mencari makanan dan hidup berpindah tempat (nomaden). Ketika mereka sudah menyadari bisa tinggal di suatu tempat dengan bercocok tanam, mereka punya pengetahuan baru. Bahkan, teknologi-teknologi yang menyokong mereka melakukan kegiatan tersebut pun lahir. Masa akhir ini dimulai ketika manusia dahulu sudah mengenal tulisan dan bisa berhitung.
Dengan adanya tempat tinggal dan tempat bercocok tanam, mereka akan tidak susah payah untuk mencari makan. Dan zaman terus berkembang hingga sekarang jika kita ingin makan kita hanya membeli makanan di supermarket.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H