Humas merupakan sebuah fungsi manajemen yang meliputi kemampuan untuk menjaga hubungan antara organisasi dengan para pemangku kepentingannya. Menurut Baskin (dalam Putra,1999) :
Public Relations is a management function that helps achieve organizational objectives, define philosophy, and facilitate organizational change. Public relations practitioners communicate with all relevant internal and external publics to develop positive relationship and to create consistency between organizational goals and societal expectations. Public relations practitioners develop, execute, and evaluate organizational program that promote the exchange of influence and understanding among an organization’s constituent party and publics.(hal.2)
Menurut Rosady Ruslan (2002) Tahapan-tahapan yang dilakukan seorang humas dalam menjalankan fungsinya  meliputi perencanaan, pengorganisasian, komunikasi, pengawasan, dan evaluasi.
Paper ini berpendapat bahwa proses monitoring dan evaluasi sebagai bagaian dalam manajemen humas merupakan hal yang penting. Proses evaluasi penting karena proses evaluasi merupakan sebuah langkah akhir sekaligus langkah awal dari sebuah program dalam manajemen humas. Proses monitoring dan evaluasi juga dapat membantu para praktisi humas dalam melihat kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi selama program dari manajemen humas tersebut berlangsung.Â
Tidak hanya itu proses evaluasi dapat menjadi titik ukur dalam menilai tingkat keberhasilan atau kegagalan sebuah program dan dengan mengetahui tingkat keberhasilan dapat membantu seorang praktisi humas untuk merancang program kehumasan yang selanjutnya. Proses evaluasi juga penting karena hasil evaluasi merupakan bentuk tanggung jawab dari para praktisi humas dan juga menjadi dasar bagi para pengambil keputusan dalam sebuah organisasi untuk menentukan langkah dari organisasi tersebut.
Manajemen humas merupakan sebuah proses yang langkah-langkahnya selalu berputar seperti sebuah lingkaran. Baskin (1997) mengatakan bahwa :
Although presented last, evaluation is not the final stage of the public relations process. In practice, evaluation is frequently the beginning of a new effort. The research function overlaps the planning, action, and evaluation functions. It is an interdependent process that, once set in motion, has no beginning or end. (hal.174)
Dari statement tersebut dapat dilihat bahwa proses manajemem humas tidak memiliki tahapan awal maupun tahapan akhir karena semua proses dalam manajemen humas perupakan sebuah kesatuan yang saling berhubungan. Secara tidak langsung pernyataan Baskin juga mengatakan bahwa perencanaan humas dimulai dari evaluasi. Salah satu bagian dari tahap evaluasi adalah monitoring. Monitoring berarti memantau kemajuan sebuah program. Pada akhir programpun dilakukan evaluasi secara keseluruhan dan hasil evaluasi inilah yang digunakan sebagai informasi utama dalam menuntukan rencana program selanjutnya.
Proses monitoring dan evaluasi juga dapat membantu para praktisi humas dalam melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama program dari manajemen humas tersebut berlangsung. Sehingga para praktisi dapat meminimalisir kegagalan dari sebuah program. Newsom (2004) berpendapat bahwa :
Anytime you consider a public relations plan, you should closely examine everything that can go wrong. Looking at these possibilities early on might prevent some missteps in the planning process. You also need to examine the possibility that some unexplored areas or opportunities exist. Then you have to make a decision about cost and time to determine how critical the missing information is. (hal.68)
Proses evaluasi dalam manajemen humas menjadi penting kerena dalam tahap evaluasi praktisi humas dapat mengetahui kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi sehingga para praktisi humas tersebut dapat mengantisipasi kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat diprediksi karena para praktisi humas sudah menetapkan standart untuk menilai kesuksesan dari program yang dijalankan.Â