Mohon tunggu...
Michael Purnama
Michael Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Pendidikan Dokter Indonesia

5 Juni 2024   21:25 Diperbarui: 5 Juni 2024   22:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, pada tanggal 6 Mei 2024, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis Rumah Sakit (RS) resmi diluncurkan di RS Harapan Kita, Jakarta. Program ini hadir sebagai solusi atas permasalahan yang selama ini dihadapi calon dokter spesialis, yaitu kesulitan finansial dalam melanjutkan pendidikan.

Dibuka dengan 38 kuota di beberapa RS, PPDS berbasis RS diharapkan dapat menjadi jawaban atas kekurangan dokter spesialis di Indonesia. Hal ini menjadi penting, mengingat jumlah dokter spesialis yang tergolong rendah. Menurut data dari World Health Organization pada tahun 2022, hanya ada 44.486 dokter spesialis di Indonesia. Hal ini berarti hanya ada sekitar 1 dokter spesialis untuk tiap 10.000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak ruang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga medis di Indonesia.

Kekurangan dokter spesialis ini semakin terasa saat pandemi COVID-19 melanda 4 tahun lalu. Tenaga medis yang tersedia saat itu sangatlah minim, bahkan rela bekerja tanpa henti demi menyelamatkan pasien. Perbandingan yang tidak seimbang antara jumlah tenaga medis dan pasien mengakibatkan banyak korban yang tidak tertolong.

Kurangnya kesempatan dan beban biaya yang tinggi menjadi hambatan utama bagi calon dokter spesialis. Bayangkan, setelah menempuh pendidikan dokter selama 7 tahun, rata-rata gaji yang didapat hanya sekitar 3 juta rupiah per bulan. Biaya pendidikan untuk melanjutkan ke jenjang spesialis pun tak kalah mahal.

PPDS berbasis RS hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan program ini, calon dokter spesialis dapat menempuh pendidikan tanpa terbebani biaya yang tinggi. Diharapkan, program ini dapat diperluas dan dikolaborasikan dengan berbagai pihak untuk menghasilkan lebih banyak dokter spesialis yang berkualitas.

Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat program lain, seperti meningkatkan jumlah universitas dengan program studi kedokteran. Hal ini penting untuk meningkatkan rasio dokter terhadap penduduk dan memastikan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Indonesia dapat memiliki sistem kesehatan yang lebih tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan kesehatan di masa depan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga medis menjadi kunci utama untuk mewujudkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun