Ketika kita membicarakan Upah , tentu terbenak dalam pikiran kita Upah ialah Suatu imbalan balas jasa yang diberikan Pemilik Usaha terhadap Pekerja karena telah melakukan pekerjaan yang menguntungkan Perusahaan atau usaha tersebut. Namun sudah seharusnys Pekerja ditentukan berdasarkan Kinerja Pekerjaan mereka.
Karena ketika Kinerja Pekerja merupakan poin yang sangat penting menentukan Kinerja Perusahaan tersebut sehingga lebih efektif, dikarenakan Setiap pekerja pasti memiliki keahlian yang berbeda beda dalam mengerjakan tugas mereka sehingga ketika mutu Kinerja pekerja meningkat maka pekerjaan yang dilakukan lebih bertanggung jawab dan efektif, dan itu dapat ditentukan dengen melihat apa yang didapatkan oleh hasil kinerja pekerja tersebut ataupun apa yang daapt dilakukan individu tersebut.
Perusahaan yang ingin berkompetisi dengan perusahaan lain harus memiliki manajemen yang efektif, dalam rangka mencapai hasil kerja dan mewujudkan semangat dalam mengerjakan tugas mereka yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam hubungan Upah terhadap Pekerja yang berprestasi akan saling mempengaruhi kinerja individu agar tetap termotivasi akan hasil yang akan dia dapatkan ketika dia dapat mendapatkan prestasi dan menjadi balas jasa bagi perusahaan dengan mendapatkan keuntungan akan nama baik perusahaan.
Dalah Upah Minimum kerja dengan Pekerja memiliki pola hubungan yang memotivasi, dan menjadi kepuasan pekerja itu tersendiri dalam melaksanakan tugasnya, sehingga semakin tinggi Upah yang diberikan kepada tingkatan kinerja tertentu akan mempengaruhi motivasi pekerja dan menjadi titik poin bagi seorang pekerja ingin mencapainya.
Peningkatan Kinerja Kerja dalam rangka mendorong keaktifakn pekerja harus dimulai dengan menetapkan tujuan tenaga kerja yaitu "Kinerja dalam bentuk apa dan bagaimana yang ingin dicapai ". Karena yang sebagai objek kinerja sudah pasti Sumber daya manusia, lalu dihubungkan dengan Kegiatan Produktivitas Pekerja agar lebh berprestasi. Maka daripada itu yang menjadi kunci utama dalam penengahan Kinerja tersebut adalah Upah . Upah akan menjadi dorongan penting bagi Karyawan yang bekerja.
Upah yang tidak sesuai dengan beban kerja yang telah dilakukan akan membuat pekerja merasa terbebani sehingga mengerjakan tugas dengan asal-asalan/sembarangan bahkan tidak ingin bekerja lagi. Maka dalam penengahan masalah ini diperlukan Pemimpin yang dapat memperhatikan maupun mempertimbangkan banyaknya upah yang yang layak bagi mereka yang berprestasi dengan pekerja yang biasa-biasa saja, agar lebih menyesuaikan dan tidak menjadi beban bagi pekerjaan mereka kedepan nya.
Sebagai Contoh memakai Teori A dan B, Individu A ini adalah tipe orang ingin bekerja harus di dorong dulu dengan semangat kerja, , Dia akan bekerja hanya jika diberikan Upah / Imbalan atas kerja nya tersebut, dan dia tidak akan melakukan pekerjaan yang bukan pekerjaannya , padahal sebenarnya dia juga bisa dapat mengerjakannya atau bisa dibilang hanya dengan perintah atasan ataupun Upah yang sesuai. Kebalikan dari Teori A, Individu B ini adalah tipe orang yang bekerja karena menyukai pekerjaannya karena menganggap pekerjaanya menjadi tanggung jawab yang besar sehingga dia yang akan menjadikan perusahaan tersebut maju. Namun yang sangat disayangkan tidak banyak atau sedikit orang seperti tipe B ini di Indonesia yang kita tempati ini.
Dapat kita lihat atau perhatikan Tenaga Kerja di Indonesia sudah sangat banyak, namun Orang Indonesia tidaklah terlalu kreatif tetapi dapat kita akui kalau Pekerja kita itu semua Pejuang kerja keras, Maka daripada itu dapatlah kita manfaatkan agar semangat kerja keras itu dapat dituangkan dalam peningkatan Kinerja kerja agar lebih giat lagi dalam mencapai Prestasi yang dapat dibanggakan oleh semua Pekerja dalam suatu Perusahaan.
Memiliki Karyawan yang Berprestasi tentu akan bisa menjadi Teladan bagi Karyawan sekitarnya , dan tentu menjadi karyawan idaman bagi semua perusahaan dalam mencapai tujuan Perusahaan. Namun Sering Pekerja Berprestasi memilih keluar dari perusahaan , mengapa? Berikut Beberapa Alasan Pekerja Yang berprestasi memilih keluar :
1. Tidak dibayar cukupÂ
Gaji rendah menjadi poin nomor satu mengapa seseorang keluar dari pekerjaan tersebut, yang mengakibatkan mereka mengundurkan diri dari Jabatan mereka.