Mohon tunggu...
Michael Nicodemus
Michael Nicodemus Mohon Tunggu... -

Khaylila Shiva Abigail (05 April 2011)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menanti Karibku Datang Kembali

9 Januari 2012   22:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hujan datang terlambat hari ini………
aku menunggunya dari semenjak matahari belum bangun dan kabut masih menyelimuti indahnya taman bunga di seberang sana

aku terbiasa untuk terbangun ketika bau tanah basah menyeruak, ketika gerombolan air itu menerjang segala lalu mencipta nada, gemercik berisik yang menenangkan… ya aku terbiasa sangat terbiasa.

Teruntukmu setiap tetesan airnya yang menyejukkan pun teruntuk kalian

Nkmati sepuasmu karena inilah perwujudan dari sebuah proses panjang ya proses panjang yang berulang namun tidak selalu datang

Disetiap jatuhnya seharusnyalah menjadi kehidupan kenyamanan dan kesejukan diiringi secangkir teh panas dan biscuit tepat tempatkan kursi tuamu di depan pelataran, ya temanilah sang hujan hingga ia berangsur menghilang, ia tamu maka jamulah dia dengan sesekali menadahkan tanganmu untuk sedikit mencuri tetesannya lalu lepaskan ia kembali, ia adalah dewi maka pujilah dia sebagai keindahan yang tidak terperi karna juga ia adalah dewa maka pujalah dia sebagai sang rupawan penyejuk semesta dan sadari dia bukan bagian dari legion yang bertanggung jawab untuk setiap kehancuran karena ia turun dan mengalir kembali tepat di tempat seharusnya ia berada untuk mengulang embali proses hidupnya

Beri ia jalannya karena ia si pemarah yang menerjang setiap penghalang lalu pastikan tempat naungannya bukan menjadi sasaran sisa sisa kalian !

Aku berkawan sudah teramat lama waktunya sehingga setiap sifatnya aku mengerti setiap keinginannya aku coba untuk patuhi karena meski aku punya seluruh waktu di dunia dalam genggamanku ia tetap seperti semula,tak akan bisa aku ya sekalipun aku karibnya menghindar dari amarahnya apalagi menghentikannya………saying memang ia tidak cukup ramah untuk terlalu mesra dengan siapapun meski tak berujung waktu sudah terlewati bersama, tak terhitung setiap detik aku bersimpuh untuk mendengarkan orkestranya dan tak terhitung untaian kalimat sacral agar ia kembali datang hari ini, ia tetap seperti semula, tak akan bisa aku ya sekalipun aku karibnya untuk meminta sesukaku agar ia datang maupun memaki seliarku agar ia pergi dan tak mampu aku mendiktenya tentang seberapa banyak rombongannya yang akan berorkestra kembali setiap datangnya.
ya ia tetap seperti semula, aku berkawan sudah teramat lama waktunya namun memang tetap harus kutunggu kembali datangnya meski akan sia-sia aku tetap akan meminta dan menanti, meskipun terlambat semoga lekas ia datang hari ini………

Bandung, 07 Januari 2012
( kehidupan sudah mulai Nampak namun masih dalam indahnya balutan biru dan aku akan tetap menunggu )

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun