Kita perlu untuk menemukan keunikan diri sendiri melalui pemahaman akan diri kita sendiri yang selaras dengan diri ideal individu, itulah yang disebut Kongruensi Diri. Setelah itu secara realistis, kita perlu untuk menerima diri apa adanya dengan segala kekurangan yang ada. Hal ini supaya membantu kita untuk tidak menambah beban pikiran dengan hanya mempermasalahkan diri sendiri.
Melalui pemaparan strategi pada narasi sebelumnya, kita sebagai kaum muda semakin terbantu untuk bisa memahami perilaku FOMO yang tidak hanya ada di sosial media saja. Kita harus berpendirian teguh dengan prinsip dan keunikan yang dimiliki. Hal ini bisa menghantarkan kita untuk membangkitkan kembali mimpi kaum muda yang berkualitas, dan tidak lagi diragukan oleh kaum tua. Kita boleh saja ikut-ikutan untuk memperoleh pengetahuan, bukan hal-hal yang menurunkan moral pikir kita. Supaya mimpi Negara Indonesia Emas pada tahun 2045 dapat terus bisa digaungkan oleh kita para kaum muda masa kini. Mari kita bangun pola pikir “cerdas” demi masa depan negara, dan kita semua.
Ditulis oleh M. Moncer
Sumber foto:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H