Hidup manusia itu sederhana saja namun agak sedikit rumit. Gambaran umum kehidupan selalu diawali dengan kelahiran dan disana selalu diisi tangisan bayi mungil. Dari seorang bayi lalu memasuki masa remaja, yang mana di sana terdapat berbagai macam cobaan dan juga pilihan hidup yang akan menjadi penentu arah hidup seseorang.
Setelah itu, dari masa remaja orang memasuki masa setengah baya. Tentu saja, ini merupakan masa yang penuh dengan refleksi sembari melihat kembali perjalanan hidup yang sudah dilalui selama ini.
Lalu masa tua yang dipenuhi permenungan sembari memfokuskan diri pada persiapan akan kehidupan sesudah kematian.
Jadi lihat saja betapa sederhananya hidup ini. Manusia lahir dan mati begitu saja. Namun di setiap masa hidup, dari bayi hingga tua terdapat detik yang selalu berdetak dan setiap detik itu harus diputuskan untuk diisi dengan apa oleh masing-masing orang. Itulah letak kerumitan dari hidup itu sendiri.
Di saat tertentu engkau akan kagum dengan matahari yang besinar terang di pagi hari, yang mampu memberi kehangatan pada dirimu. Namun, di lain waktu mungkin engkau akan membencinya karena itu pertanda masalah yang menunggumu di depan sudah semakin mendekat untuk dihadapi sedangkan mungkin engkau belum siap. Â
Di suatu masa mungkin engkau akan mudah jatuh cinta kepada hujan karena mampu membangkitkan rasa rindu kepada sesuatu dalam hatimu. Namun, di masa yang lain mungkin engkau akan membencinya karena sudah membuat rambutmu basah, atau riasanmu luntur atau karena mungkin sudah membatalkan rencana bepergianmu di hari itu.
Hal paling sulit dari hidup itu sendiri adalah memberi arti atau setidaknya memetik nilai yang berarti dari suatu kejadian yang kita alami.
Kita pasti selalu sadar bahwa Tuhan menciptakan setiap pribadi itu unik. Keunikannya terletak pada diri bahwa setiap pribadi berbeda antara satu dengan yang lainnya. Lihat saja. Tidak pernah kita temukan ada orang yang secara fisik sama satu dengan yang lainnya. Apa lagi soal karakter, tidak ada satu orang pun yang sama dengan orang lain.
Bahkan di antara para kembar manusia yang pernah terlahir, tidak ada yang benar-benar mirip fisik, karakter dan kemauannya.
Jauh lebih unik lagi bahwa sejak dunia tercipta, kita anggap saja sejak Adam dan Hawa, hingga saat ini tidak pernah kita temukan ada pribadi yang secara fisik dan karakter tampil berulang di atas panggung kehidupan ini. Cleopatra seorang perempuan tercantik dan paling berpengaruh di masa Firaun di Mesir, tidak pernah ada orang yang benar-benar sama seperti dirinya sesudah ia meninggal.
