Dia yang mengajarkanku tentang bagaimana kerja keras.
Tentang kerja yang menjadi haru biru.
Tentang suara yang tak pernah berhenti memberi motivasi.
Tentang tangis yang menggambarkan lima lapis langit kerinduan.
Tentang cinta yang tak pernah bisu.
Kata adalah hatiku.
Multatuli boleh menyuarakan politik balas budi.
Kartini bicara soal emansipasi.
Tapi untukku cukup kata adalah hatiku.
Dan hatiku adalah kamu.
Wahai perempuanku yang di senja tepi laut waktu itu dicumbui tiga ratus ribu pas hempasan angin laut.
Kutitipkan tiga ciuman saja.
Tepat satu jengkal di bawah leher kananmu itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI