Mohon tunggu...
michaelhutauruk
michaelhutauruk Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Suka berpikir secara out of the box

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Terhadap Kaum Tunarungu Melalui Seminar SETARA

23 November 2024   13:16 Diperbarui: 23 November 2024   13:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tunarungu adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki gangguan atau kehilangan pendengaran, baik sebagian maupun seluruhnya. Tunarungu memiliki dua jenis yaitu, Tunarungu Parsial dan Tunarungu Total. Tunarungu Parsial merupakan  sebuah kelainan pendengaran yang dialami seseorang, tidak bisa mendengarkan dalam frekuensi tertentu, tetapi tetap mampu mendengarkan orang-orang berbicara. Sedangkan Tunarungu Total, seseorang yang mengalami kelainan ini tidak bisa mendengarkan orang-orang dalam berbicara, tetapi bisa memahami orang-orang berbicara dengan bahasa isyarat atau membaca gerak-gerik bibir. 

Pada hari Rabu, 09 Oktober 2024 di Universitas Airlangga mengadakan sebuah seminar berupa pengenalan bahasa isyarat kepada mahasiswa dengan tema "Semangat Tuli Untuk Aksesibilitas dan Kesetaraan", seminar yang diadakan oleh pihak HIMA IIP UNAIR yang bekerja sama dengan sebuah komunitas Tuli, Bahasa Isyarat Indonesia, dan Aksesibilitas (TIBA). Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mengenalkan bahasa isyarat kepada mahasiswa dan untuk mengajak mahasiswa agar lebih peduli terhadap kaum tunarungu. 

                                                                                                                        Gambar 1. Poster SETARA

Selain untuk mengenalkan komunitas bagi kaum Tunarungu kepada mahasiswa dan mengajak mahasiswa untuk peduli terhadap kaum Tunarungu, dalam seminar ini mahasiswa diajak untuk belajar bahasa isyarat dan melakukan interaksi langsung kepada orang yang memiliki kelainan khusus pada pendengarannya. Belajar bahasa isyarat ini langsung diajarkan oleh salah satu penggerak komunitas TIBA yang kebetulan seorang tunarungu. Mahasiswa yang ikut dalam seminar ini diajarkan berupa abjad dari A sampai Z, cara perkenalan diri dalam bahasa isyarat, berterima kasih, meminta maaf, meminta tolong, dan mengucapkan assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Akan tetapi, dalam berbahasa isyarat orang-orang yang mampu menggunakan bahasa ini dianjurkan untuk tidak sembarangan dalam memperagakan karena menghindari sebuah kesalahpahaman. Apabila ingin belajar bahasa isyarat, langsung belajar kepada yang profesional. Dengan adanya komunitas TIBA, diharapkan mahasiswa mau berkembang bersama komunitas ini dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kaum-kaum yang memiliki kebutuhan khusus.

Gambar 2. Koleksi Sesi foto bersama 
Gambar 2. Koleksi Sesi foto bersama 

Link media sosial TIBA : https://www.instagram.com/tibasurabayaofficial/

Link media sosial HIMA IIP UNAIR : https://www.instagram.com/himaforstaunair/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun