Mohon tunggu...
Michael Bryan Ardhitama
Michael Bryan Ardhitama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seminaris Medan Utama 110 Seminari St. Petrus Canisius Mertoyudan

KEKL 2024 Solisitan Serikat Yesus

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pernyataan Terbuka untuk Kamu yang Berani

8 Oktober 2024   10:45 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gereja Katolik telah hadir bagi dunia sedari 2.000 tahun yang lalu. Kehadiran Gereja memberikan pelayanan-pelayanan yang sangat berdampak bagi semua orang. Pelayanan tersebut dilakukan oleh seluruh anggota Gereja, secara khusus bagi mereka yang memilih menjadi imam. Proses formasi menjadi imam diawali dari seminari. Salah satu seminari yang telah membuahkan begitu banyak imam bagi Indonesia adalah Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan. Seminari ini sudah mengarungi dunia panggilan sejak tahun 1912 dengan menghadapi berbagai konteks zaman.

SMA Seminari Mertoyudan menjadi rumah formasi bagi para calon gembala Gereja yang dengan gigih dan gembira mencintai Yesus Kristus serta berhasrat besar untuk melayani. Dalam menjalankan formasi pendidikan, Seminari Mertoyudan berpegang pada nilai 3S, yaitu Scientia, Sanitas, dan Sanctitas. Nilai-nilai ini mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh secara akademik dan humaniora. Scientia dikembangkan dengan pembelajaran yang berkelanjutan dalam literasi, diskusi, dan sidang akademi. Sanitas diolah dalam bentuk olahraga, kebersihan, dan kesehatan sehingga terbangun pribadi yang memiliki habitus hidup yang baik. 

Nilai terakhir, Sanctitas, ialah aspek bagi seminaris untuk dilatih mendalami hidup rohani dan semakin dekat dengan Tuhan. Ketiga nilai tersebut memiliki kedudukan yang sama sehingga diperlukan kesinambungan dalam implementasinya. Setiap tahun secara bergantian salah satu dari nilai ini menjadi fokus selama tahun ajaran. Seperti tahun ini, Tahun Ajaran 2024/2025 merupakan Tahun Sanctitas. Banyak kegiatan memiliki target pada nilai tersebut tetapi tidak melupakan kedua nilai yang lain. Ketiga nilai ini berjalan bersama membangun calon imam yang berkualitas. Kekudusan hanya bisa dicapai melalui menjadi semakin manusiawi.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Saat ini jumlah imam semakin mengalami penurunan, semakin sedikit pemuda yang berani menanggapi panggilan Tuhan. Kenikmatan dunia terkadang lebih menggiurkan daripada imamat suci. Pada realitanya, dunia akan selalu memerlukan sosok imam yang menggembalakan dan menguduskan. Akankah Gereja masih ada dalam beberapa dekade ke depan? Apakah kamu ingin orang-orang di masa depan merasakan Ekaristi dan pelayanan Gereja yang sama seperti yang kamu terima? Untuk kamu yang telah membaca sejauh ini, apakah kamu mau terlibat dalam karya Gereja? 

"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia"

 Matius 4:19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun