Mohon tunggu...
Michael Bram Febrian
Michael Bram Febrian Mohon Tunggu... -

Nama saya Michael Bram Febrian saya biasa di panggil bram saya kuliah di STIE Musi Palembang jurusan manajemen

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meriam Menghantam Indonesia 1945

8 November 2014   03:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:20 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meriam Menghantam Indonesia 1945

Letupan !
Le-tup-an
Membara a-pi;
Baju tercabik;
Celana terbuka;
Tanpa baju !
Badan penuh luka;
Menahan rintihan pedih;
Darah membanjiri;
Rudal berkejar-kejaran;
Seakan menuju denyut jantung
Ku lihat di kejauhan
Kota bercahaya bagai pijar
Api yang berkobar
Menyentuh awan
Me-ri-am mulai ditembakan;
Ku dengar senandung malam
Letupan-letupan senapan
Antara tangis tiada henti
Teriak merdeka atau mati
Pen-ja-jah !
Kau jajah negara kami;
Tega !
Kau melihat kami menderita;
Kelaparan; kemelaratan
Metari beranjak pergi
Segelas kopi tinggal ilusi
Kini yang terlihat
Hanya mayat yang membanjiri
Bendera kuning berkibar
Ibu pertiwi berduka
Pada siapa ku harus mengadu
Ini memang terjadi
Tapi !
Kami telah Merdeka
Mengkibarkan Bendera Merah Putih
Pasukan Panjipanji telah berkobar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun