Mohon tunggu...
Michael Bagaskara
Michael Bagaskara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

ikuti aja alur hidup,hidup udah ada yang ngatur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

kampusku penuh hantu

7 Oktober 2014   20:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:01 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KERINGAT mengalir di kedua sisi pelipisku. Sial sekali hari ini! Bangun kesiangan, baju belum disetrika,ujian, dan belum belajar pula!! Aargh.. semua gara-gara adikku yang minta ditemanin main game semalam.

Padahal awalnya aku sudah menolak bujuk rayunya yang manis di bibir itu, tapi lidahnya yang tidak bertulang berhasil memperdayai otakku. Alhasil semalaman suntuk aku serius berguru di depan ps dan televise.

Jam ditangan sudah menunjukkan pukul 06.45. Lima belas menit lagi ujian hokum perdatadimulai sementaraaku masih dizholimi oleh kemacetan di pancoran.

Didepanku truk besar mengepul-ngepul minta dibakar.SUpirnya yang gondrong mirip agung Hercules tertawa terbahak-bahak. Suaranya bersaingan dengan music dangdut koplo metromini disebelahnya.Jakarta Jakarta…panas,padat,sesak,macet Kapan sih Jakarta bisa nyaman ?

Dua puluh menit kemudian akhirnya aku sampai di kampusku tercinta ***A ***A. Aku segera memarkirkan motor seadanya. Tidak kupedulikan posisi parker motor itu yang melintang tidak karuan. Ujianku lebih penting daripada berlama-lama menyesuaikan derajat kemiringan parkiran motor.

Aku pontang-panting berlarian kegedung Y. Ujian hokum perdata menantiku disana. Aku sudah jelas terlambat Batas Waktu dispensasi tinggal 5 menit lagi. Kupercepat lariku agar bisa cepat sampai.

Benar saja, sesampainya diruang YB 107, Kulihat semua teman sekelas dan dosen sudah duduk tenang di kursinya masing-masing. Kuketuk pintu perlahan. Tatapan dingin sang dosen langsung menyambutku. DIdalam teman-teman cengar-cengir meledek.

Tanpa ditanya au pun segera meminta maaf dengan berjuta alas an agar diperbolehkan mengikuti ujian.Tanpa berbicara satu kata pun dosen berkacamata nan modis itu menyuruhku segera duduk. Dagunya menunjuk kursi depan yang masih kosong.

Selembar kertas soal dan ujian diletakkan dimejaku. Aku pun segera mengerjakannya semaksimal mungkin. Kutarik napas perlahan dan mulai mengerjakan soal tersebut satu persatu.

Ketika kubaca soalnya, astaga aku tidka bisa menjawab satu pertanyaan pun. Batal demi hukum, pembentukan badan hokum,perjanjian-perjanjian… apa ini ???? belum lagi verjaring en bewijs, van personnenrecht, dan zaakenrecht… siall.. siapa mereka ???

Satu jam setengah telah berlalu. Kertas ujianku sudah terisi dengan kata-kata yang tidak kupahami sendiri. Yang penting terisi penuh, itulah prinsipku.Satu persatu teman sudah meninggalkan ruangan. Hingga pada detik-detik terakhir tinggal aku yang masih sibuk merangkai kata.

Pukul 9.15 ujian sebuah mata kuliah umum menungguku di gedung D.Aku bergegas kesana. Lima menit lagi kuliah dimulai. Teman-temanku pasti sudah memilih tempat duduk terbaik saat ini sementara aku hanya kebagian sisanya.

Jarang gedung Y dan gedung D sebenernya lumayan jauh. Tapia da jalan pintas untuk dapat sampai kesana dalam waktu singkat yakni melalui sebuah kolam ikan dibelakang sport hall kolam tersebut sebenernya bukan kolam yang indah, melainkan hanya kolam kecil berisi air menjijikan berwarna hijau. Situasi dikolam ini cukup ramai karna banyak mahasiswa yang sering melaluinya.

Ketika melalui kolam tersebut aku terpana pada sesosok wanita yg duduk sendirian menghadap kolam. Aku sempat berhenti untuk memerhatikannya sejenak.Bukan,bukan karena wanita itu cantik menawan,namun karena pakaiannya jadul alias kuno sekali.

Bermotif bunga-bunga merah dengan lengan yang tinggi menggembung karena bantalan bahu khas tahun 80an.wanita berambut panjang berombak itu diam saja memandang lurus kedepan.

Lama-lama memandang sosok itu entah mengapa perasaanku menjadi tidak enak.aku pn melanjutkan perjalanan ke gedung D. setibanya disana aku menemukan pemadangan ganjil. Gedung ini sepi sekali, tidak seperti biasanya.Astaga,aku ujian diruang apa ya ??kurogoh-rogoh tas untuk mencari jadwal ujian.sial jadwalnya tertinggal. Ketika hendak mengambil ponsel untuk menghubungi temanku tiba2 datang seorang laki2 dan langsung menepuk punggungku.

Lo mau ujian agama juga ya ? Tanyanya padaku. Kuperhatikan wajah orang itu. Seorang laki2 berambut tipis,kurus,dan dengan pakaian yang kumal. Sepertinya aku belum pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya. Iya kenapa emang ? tanyaku. Laki2 itu tersenyum gigi kirinya yang ompong terlihat jelas.”kenalin gw tio. Kita bareng yukk gue juga ujian agama sekarang,” ajaknya . boleh2 kebetulan gw juga lupa ruangannya dimana.. hehe..

Kami lalu berjalan beriringan menaiki tangga. Selama diperjalanan aku merasakan hawa pagi menjelang siang itu terasa dingin dan sepi.dan anehnya selama perjalanan tidak satu pun orang kami jumpai saat itu.keadaan juga sangat hening,sepi,sunyi. Seperti dikuburan.ketika sampai dilantai 2 kami berjalan ke toilet.” Diruang mana sih emang ?” Tanya ku penasaran karena tio sepertinya kebingungan sendiri. Bentar lagi juga sampe! Katanya lalu kembali berjalan.

Kami kembali berjalan menyusuri berbagai ruangan kulongok kepalaku kedalam semua ruangan kosong melompong. Jangan2 dari tadi gedung ini hanya ada aku dan laku2 sok tau ini. Ketika sampai ditangga tio melangkahkan kakinya kembali turun ke lantai 2.”kok turun lagi? Tanyaku dengan nada kesal. Sepertinya laki2 ini memang ngerjain gw. Anehnya ketika turun ke lantai dasar tiba2 suasana yang sepi berganti menjadi sangat ramai. Suara orang berteriak,berjalan,berbicara.semua terdengar dengan jelas jauh berbeda dengan tadi.

Tio tidak menjawab pertanyaanku . ia malah berjalan terus didepanku. Sampai diruang D 01 ia berhenti sejenak kemudian masuk kedalam. Sialan.. ternyata orang itu benar ngerjain gw padahal drtd ruangan ada didepan mata.ketika masuk kedalam kami pun bergabung dengan semua teman yang masih rebut karena dosen blm dating. Kupilih bangku ditengah kelas. “rik tadi ngapain lo kayak orang linglung jalan ke atas kebawah sendirian ?” gw panggil2 ga denger kata bram seorang temanku ketika aku baru duduk. “sendirian apanya ? gw berdua itu! Dikerjain sama orang gw!!”

Ah gw liat lo sendirian jalan bengong kaya ayam sakit.”sendirian apanya ? gw tadi berdua tau.” Kataku sedikit ngotot.”ah jgn nakutin lo!”.” Yee nakutin apanya ?” “iya soalnya banyak anak-anak kampus liat penampakan hantu belakangan ini.”

Ah lo percaya aja sama mitos gituan, jelas2 gw drtd jalan bareng sama…… mana anaknya ya… mataku berkeliling mencari laki2 td. Kok tidak ada!! Kemana dia ? Bram lo yakin Cuma liat gw sendirian tadi ?? “ iyalah yakin. Teman2 juga pd liat kok lo jalan sendirian!” parah bram .. gw daritd tuh jalan bareng cowo.rambutnya tipis,kurus,pake baju kotak2 kumel.

Apa ?? lo yakin ?? kok ciri2nya mirip sama temen gw, anak FE yang meninggal kemaren!!!! Apa siapa namanya ?? “TIO….” Jawaban bram membuat lututku lemas. Lemas sekali apa dosaku sampai digentayangin hantu siang bolong begini!! Sepanjang ujian aku tidak konsen mengerjakan soal2. Aku merasa seperti diikuti dan diawasi oleh seorang. Sesekali aku juga melihat bayangan2 berjalan di kiri dan kanan ku. Namun saat kulihat tidak ada.. satu jam kemudian aku memutuskan untuk keluar ruangan, entah nilai apa  yang akan kudapatkan dari dua ujianku hari ini. Aku tidak peduli Karena otakku sudah tidak bisa berkonsentrasi. Aku kembali berjalan melewati kolam ikan. Wanita berbaju kuno itu masih duduk disana dengan posisi yg sama tidak bergerak  1 derajat pun, ketika berjalan melewati wanita itu aku merasa dia diam2 melihatku. Ketika aku sudah hampir meninggalkan kolam, kutengok lagi wanita itu dan astaga!!dia sudah tidak ada disana. Lenyap entah kemana.

Ketika kutanya pada cleaning service ttg wanita itu. Ia menjawab bahwa kemunculan wanita itu memang sudah biasa.” Anak jurusan apa pak?” “Ekonomi kayanya” “Angkatan berapa ?” “aduh lupa angkata delapan puluh berapa…” “hahhhh 80-an??” “ iya itu kan arwah mahasiswa yang meninggal waktu masih kuliah disini tahun 80an”

Aku hanya dapat mengganguk-ngangguk. Lengkap sudah kesialanku hari ini!!!!

sumber: kisah nyata dari novel jakarta penuh hantu 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun