"Itu kami selesaikan semuanya. Selama ini kasus tabrak lari menjadi momok dimasyarakat, tahun ini kami tuntaskan semuanya. Saya tidak memandang siapa," paparnya.
Namun Alfian mengakui, saat ini yang menjadi perhatian pihaknya adalah korban kecalakaan berdasarkan usia. Algian menyebut, data Ditlantas Polda DIY usia 15 sampai 19 tahun menjadi penyumbang angka kecelakaan tertinggi, dimana semester satu tahun 2022 lalu total kecelakaan pada remaja usia 15-19 tahun mencapai 808. Kemudian semester yang sama pada tahun 2023 turun menjadi 792 kasus.
"Ini yang kami jadikan atensi. Laka tertinggi itu justru usia remaja dan lansia. Ini yang mendasari kami lakukan psikotes dan cek kesehatan lima tahun sekali untuk SIM," ujarnya.
Kombes pol Alfian Nurrizal menegaskan, akan terus melakukan edukasi kepada anak usia remaja untuk lebih memperhatikan keselamatan berkendara, disamping pembenahan sejumlah ruas jalan demi menurunkan tingkat fatalitas jalan.