Jadi hari ini, saya ingin menulis tentang gel lidah buaya, saudara kandung dari tanaman lidah mertua. Eits, tapi jangan salah kaprah dulu! sesungguhnya tanaman ini memiliki segudang manfaat yang bermanfaat bagi tubuh. Baik itu dalam bidang medis serta perawatan kecantikan rambut dan kulit berbentuk masker, shampoo, pelembab kulit. Oleh karenanya, tanaman berasal dari Afrika ini, sangat sering dijumpai  di dalam pot berukuran besar. Kepopuleran gel lidah buaya tersebut sering dikenal dalam produk-produk perawatan kulit dan kecantikan.Â
Tanaman dengan daun tak bertulang dan bergerigi tersebut, mampu menghasilkan gel bening berlendir. Gel tersebut memiliki berbagai macam kandungan, yaitu pektin, bahan aktif, Â vitamin, mineral, asam amino esensial, meliputi leusin, lisin, valin, dan histidin serta enzim terdiri dari selulase dan katalase. Â Gel tersebut didapatkan dari daun lidah buaya berukuran besar dan tebal yang telah dicuci, dikupas, selanjutnya dikeruk.Â
Gel lidah buaya diteliti memiliki kandungan air sebanyak 99,2 gram dan energi sebesar 1,7 hingga 2,3 gram (Departemen Kesehatan RI, 1992). Ia memiliki beberapa komponen aktif berupa mannose-6-phosphate dan polisakarida yang membantu untuk penyembuhan luka, berupa luka gores, luka bakar, memar, luka akibat sengatan serangga (Saleem dkk., 2021). Lebih tepatnya, bekerjasama dengan enzim pemecah protein dalam membantu pembelahan jaringan kulit, sehingga jaringan kulit yang baru terbentuk. Kandungan lignin yang terkandung di dalamnya, efektif menjaga kulit agar tetap lembab dan  membantu penyerapan gel ke dalam kulit. Kata orang, gel ini juga membantu menumbuhkan rambut karena memiliki kandungan aloin dan barbaloin.Â
Lantas timbul pertanyaan, apakah gel lidah buaya ini aman untuk dikonsumsi? Sejauh ini gel lidah buaya ini dikatakan aman, ramah lingkungan, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berpengaruh pada rasa di sup buah ujar Melliawati, peneliti bioteknologi LIPI dalam BioTrends tahun 2018. Dengan catatan, diperlukan pretreatment yang tepat sebelum mengambil gel ini, misalnya dengan menggunakan air bersih mengalir, peralatan dan perlengkapan yang bersih. Â
Nah kebetulan, saat ini, cuaca semakin hari semakin panas. Pernah hingga  39 derajat celcius. Air yang ada di dalam tubuh semakin lama semakin terkeluarkan karena panas dan bisa-bisa tubuh menjadi dehidrasi. Oleh karena itu, kandungan air tidak hanya perlu diasup dari air mineral, buah-buahan, dan sayur-sayuran melainkan juga perlu di jaga, agar tetap lembab. Salah satunya menggunakan produk-produk berbahan dasar lidah buaya atau bila memiliki lidah buaya langsung boleh dicoba dibuat makanan, minuman , masker, krim atau apapun itu. Yuk, mari kita menjaga kesehatan kulit kita masing-masing karena tanaman yang satu ini dahsyat manfaatnya.Â
-Michael-
Daftar Pustaka
Ananda, H., & Zuhrotun, A. (2017). Aktivitas Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Sebagai Penyembuh Luka. Farmaka, 15(2), 82-89.
Dewi, M. L. (2022). Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat: Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat. Abdi Wiralodra: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 35-45.
Hendrawati, T.; Nugrahani, R.; Utomo, S; Ramadhan, A.I. (2017). Proses Produksi Berbahan Baku Tanaman Aloe Vera  (Aloe Chinensis Baker). Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru.
Melliawati, R. (2018). Potensi tanaman lidah buaya (Aloe pubescens) dan keunikan kapang endofit yang berasal dari jaringannya. BioTrends, 9(1), 1-6.
Saleem, A., Naureen, I., Naeem, M., Murad, H. S., Maqsood, S., & Tasleem, G. (2022). Aloe vera gel effect on skin and pharmacological properties. Sch. Int. J. Anat. Physiol, 5(1), 1-8.