Â
Selain itu, karya yang dibuat perlu disimpan, karena merupakan suatu bukti perjuangan dalam proses belajar. Bukti tersebut perlu dinamai dan diberi tahun pembuatan agar dapat diingat. Proses yang dibuat dapat diamati kemajuannya dari tahun ke tahun.Â
2. Amati, Tiru, dan Modifikasi
Inspirasi bisa didapatkan dari kehidupan sehari-hari termasuk film kartun. Minat menggambar yang saya punya muncul ketika menonton film tersebut.Sejenak itu timbullah di pikiran, bahwa  ingin menggambar salah satu tokoh favorit yang ada dalam film tersebut dan pernasaran ingin menjelajahi imajinasi.
Kalau ekspresi karakter kartun dibuat seperti ini bagaimana hasilnya.  Gambar-gambar kartun yang ada, menurut saya cenderung lebih mudah untuk ditiru bila dibandingkan dengan foto. karena goresan dan warna nya lebih simpel dan tidak menggunakan banyak variasi warna.  Selain gambar kartun,  objek-objek sederhana di dunia nyata dapat dijadikan inspirasi, misalnya menggambar gelas, jam dinding, handphone dan benda-benda sederhana lainnya.
Tahap selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu menggambar melalui foto diri sendiri mulai secara keseluruhan, yaitu pose, pakaian, aksesoris atau sebagian, misalnya tangan/kaki. Menurut saya, proses meniru dari foto agak susah-susah gampang karena kadang merasa dan dipikir sudah semirip mungkin tapi kok masih ada sedikit beda.. Diduga karena di dalam foto banyak komponen misalnya shading, tingkat saturasi / kepekatan warna yang variatif.
Bila sudah dalam kondisi jenuh menggambar, perlu menjelajah hal baru dahulu dan tidak terburu buru dalam menyelesaikan karya. Karya yang baik didapatkan menggunakan metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Setelah diamati dan ditiru, langkah selanjutnya ialah dimodifikasi. Sebagai contoh, mengubah model pakaian, sudut pandang, wajah, dan aksesorisnya. Sehingga, karya tersebut bisa menjadi karya yang memiliki novelty / kebaruan.Â
3. Menyederhanakan Gambar dan Membuat Garis Bantu