Kau hadir,
menyala di antara dua pucuk,
antara sesal yang dirindukan dan rindu yang disesalkan
Lalu aku buang di jendela kereta
dan masinis menuntun para kafilah
di antara gonggongan anjingmu yang terkutuk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!