Mohon tunggu...
Michael DeManggut
Michael DeManggut Mohon Tunggu... Mahasiswa - Michael

Mahasiswa Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Film

The Godfather, Salah Satu Film Terbaik Sepanjang Masa

7 Desember 2021   15:33 Diperbarui: 7 Desember 2021   15:49 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                            The Godfather. Foto: imdb.com.

Semua orang memiliki film favoritnya masing-masing. Entah itu merupakan film laga, romantis, atau horor, hal itu kembali ke orang itu sendiri. Tidak semua orang berbagi pendapat yang sama terhadap satu film. Perspektif mereka tentu saja berbeda. Keadaan seperti itu membuat perdebatan mengenai yang terbaik dalam sejarah industri ini tetap hidup sampai sekarang. Nama-nama besar seperti The Shawshank Redemption, Saving Private Ryan, The Dark Knight, dan Schindler's List selalu berada dalam diskusi.

Akan tetapi, ada juga satu film yang tidak pernah absen dari perbincangan, yaitu The Godfather yang bercerita tentang kehidupan keluarga mafia Italia-Amerika di New York. Film ini dirilis tahun 1972 dan disutradarai oleh Francis Ford Coppola. Setelah itu, aktor-aktor ternama seperti Marlon Brando, Al Pacino, Robert Duvall, dan Diane Keaton, menjadi bagian dari mahakarya yang disebut-sebut sebagai salah satu film terbaik sepanjang sejarah. Lalu, The Godfather juga memiliki soundtrack ikonik berjudul Speak Softly Love yang dibuat oleh Nino Rota.

Cerita bermula dengan seorang yang bernama Sollozzo mendatangi Don Vito, kepala keluarga mafia Corleone. Beliau menawarkan kerja sama dalam bisnis narkoba dan berinvestasi di operasi heroin. Hanya saja, Don Vito menolak dengan alasan hal tersebut terlalu berbahaya untuk dilakukan dan itu membuat Sollozzo kecewa. Setelah beberapa waktu, melalui dukungan keluarga Tattaglia, Sollozzo mencoba untuk membunuh Don Vito. Namun, percobaan tersebut gagal karena pemimpin organisasi Italia-Amerika itu selamat. Tentu saja, kabar pembunuhan ayah dari anak-anak Corleone itu membuat keadaan menjadi kacau. Santino, anak tertua Don Vito, mengambil alih kepemimpinan keluarga mafia dan mengatur strategi untuk membunuh Bruno, anak dari pemimpin keluarga Tattaglia. Hal tersebut menyebabkan keadaan keluarga Tattaglia menjadi kacau.

Kemudian, Michael, adik dari Santino, baru saja kembali dari tugasnya sebagai seorang marinir dalam Perang Dunia II. Michael sendiri tidak memiliki niat untuk terjun dalam dunia mafia karena menginginkan kehidupan yang normal. Akan tetapi, keadaan berubah drastis setelah mendapat kabar bahwa ayahnya berada di rumah sakit. Lalu, Michael dipukul oleh Kapten McCluskey, seorang polisi korup yang ternyata diketahui bekerja sebagai bodyguard Sollozzo, saat menyelamatkan ayahnya dari percobaan pembunuhan di rumah sakit.

Menyimpan dendam yang sangat besar, Michael memberanikan diri untuk membunuh Sollozzo dan McCluskey. Dia melakukan pertemuan dengan dua orang itu di sebuah restoran. Clemenza, anak buah Don Vito, membantunya dengan meletakkan pistol di toilet untuk eksekusi. Begitu mendapatkan kesempatan, Michael langsung membunuh Sollozzo dan McCluskey. Berita tentang pembunuhan dua orang tersebut sampai di telinga kepala mafia lainnya seperti Tattaglia, Barzini, Stracci, dan Cuneo. Situasi itu menyebabkan keadaan Michael menjadi terancam dan keluarga Corleone berperang dengan keempat keluarga mafia lainnya karena sudah mengacaukan kedamaian di antara mereka. Don Vito yang sudah sembuh, merasa keadaan di New York tidak baik sehingga dia mengirim Michael ke Sisilia, Italia. Di sana, Michael menikah dengan seorang gadis desa yang bernama Apollonia.

Sementara itu, Santino menemukan fakta bahwa adik perempuannya, Connie, mengalami kekerasan yang dilakukan oleh Carlo, suaminya. Tentu saja, Santino langsung menghampiri Carlo dan memukulinya di depan jalanan. Akan tetapi, dia mengampuni perbuatan suami Connie itu dan memberikan ancaman bahwa dia akan membunuhnya jika hal tersebut terulang lagi. Lalu, Emilio, pemimpin keluarga Barzini, meminta bantuan suami Connie untuk menyingkirkan posisi Santino yang memimpin keluarga Corleone. Caranya terbilang sederhana, yaitu dengan kembali memukuli Connie dan membiarkan istrinya menelepon kakaknya supaya dia mendatangi Carlo di tempat mereka tinggal.

Hanya saja, Carlo dan keluarga Barzini sudah menyiapkan jebakan di sebuah pintu tol yang didatangi oleh Santino. Ketika dia sampai di sana, anak buah Barzini membunuh Santino. Berita tentang kematian anak tertua Corleone terdengar oleh Michael yang berada di Italia. Tanpa membuang banyak waktu, Michael berangkat ke New York. Akan tetapi, saat Apollonia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba saja kendaraan tersebut meledak dan langsung tewas. Terlepas dari keadaan yang semakin tidak terkendali itu, Michael kembali ke Amerika dengan menyimpan dendam yang luar biasa besarnya.

Don Vito yang sudah tidak lagi menjadi pemimpin keluarga Corleone, menjadikan Michael sebagai kepala keluarga yang baru. Sebenarnya, masih ada anak kedua, yaitu Fredo. Akan tetapi, dia tidak dianggap cakap untuk menjalankan berbagai bisnis yang dijalankan organisasi mafia sebesar itu sehingga kepemimpinan jatuh ke tangan adiknya. Sebelum Don Vito wafat, dia mengingatkan Michael untuk berhati-hati karena keluarga Barzini akan mencoba untuk membunuhnya dengan dalih melakukan pertemuan perdamaian antar keluarga. Lalu, Don Vito dan Michael juga sempat membuat rencana untuk melakukan pembunuhan terhadap lima kepala keluarga. Rencana tersebut dilaksanakan saat Michael berada dalam upacara pembaptisan keponakannya di sebuah gereja. Para kepala keluarga dibunuh pada lokasi yang berbeda, tetapi dalam waktu yang sama. Tidak hanya pemimpin-pemimpin mafia saja, tetapi juga Carlo yang berulang kali melakukan kekerasan terhadap Connie juga ikut dibunuh. Cerita berakhir dengan anak buah Don Vito yang mencium tangan Michael. Kejadian tersebut menandakan bahwa Michael adalah "Don Corleone" yang baru.

Satu hal yang menarik perhatian para pecinta film adalah segi penceritaanya. Dramatisasi, penokohan, dan yang lainnya dikemas dengan sangat baik. Kemudian, permasalahan yang sangat kompleks antar tokohnya membuat film ini menjadi sangat nyata. Penilaian yang diberikan oleh IMDb juga tidak main-main. Dari sekian banyak film, The Godfather menempati posisi kedua sebagai yang terbaik sepanjang masa dengan rating 9,1 setelah The Shawshank Redemption. Terlepas dari karya-karya sutradara ternama dunia pada masa kini, kisah keluarga mafia tersebut tidak pernah lepas dari benak para pecinta film dan belum pernah absen dari perbincangan film terbaik sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun