Mohon tunggu...
micha michela fitriana
micha michela fitriana Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

KONTEN TENTANG PSIKOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Self-Diagnose

18 September 2022   22:36 Diperbarui: 18 September 2022   23:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahaya Self-Diagnose Bagi Kesehatan Mental

Self-Diagnose adalah keadaan dimana anda mendiagnosa diri anda sendiri apakah benar apa yang sedang anda rasakan saat ini mengidap gangguan atau penyakit, berdasarkan pengetahuan yang anda dapatkan dari orang sekitar ataupun informasi yang anda dapatkan sendiri melewati internet.

Ketika anda membaca artikel dari internet tersebut anda menemukan gejala yang ternyata sedang anda alami, seperti sering tidak selera makan, sedih, ingin menyendiri. 

Melihat hal tersebut anda langsung menyimpulkan bahwa “Aku ternyata sedang mengalami gangguan depresi” padahal anda belum tentu juga mengalami gangguan depresi, bisa saja anda hanya sedang merasa sedih atau bahkan bisa saja anda sedang menderita gangguan mental lain. Bahkan ketika anda pergi ke dua tenaga medis yang berbeda bisa jadi kedua tenaga medis tersebut memberikan diagnosis yang berbeda juga.

Ketika anda melakukan konsultasi dengan tenaga profesional seperti dokter, psikolog atau psikiater, maka beliau akan menetapkan diagnosis yang ditentukan berdasarkan gejala, riwayat kesehatan, keluhan, serta faktor lain yang sedang anda alami. Sedangkan ketika anda mendiagnosa diri anda sendiri, anda hanya menyimpulkan masalah berdasarkan informasi yang anda rasakan saat ini. 

Padahal tenaga profesional pun perlu mengulik seluk beluk suatu gangguan yang anda miliki sebelum menentukan hasil dari diagnosis anda, bahkan setelah itu ada kemungkinan anda perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut, karena dugaan terhadap suatu penyakit tidak bisa disimpulkan dengan begitu saja. Perlu dilakukan pemeriksaan atau konseling berkali-kali untuk bisa mendapatkan diagnosa yang tepat dan benar.

Bahaya self-diagnose bisa berdampak sangat buruk kepada seseorang yang sering mencari tau ciri-ciri penyakit fisik maupun mental di internet dan tidak mau konsultasi langsung ke tenaga profesional. Karena akan menyebabkan salah diagnosis dan bisa membuat gangguan yang sebenarnya dialami tidak terdeteksi dan menyebabkan gangguan tersebut semakin parah karena diagnosis yang tidak benar.

Alasan lain self-diagnose tidak dianjurkan yaitu gejala penyakit medis dan gangguan mental memiliki perbedaan yang sangatlah tipis. Saat melakukan self-diagnoe individu mengira sedang mengalami gangguan mental, padahal bisa saja itu adalah gejala dari penyakit medis. Oleh karena itu self-diagnose sangat berbahaya dan harus dihindari.

Self-diagnosis sangatlah berbahaya termasuk dalam hal gangguan mental. Itulah mengapa sangat penting menghindari self-diagnosis untuk mengurangi gangguan mental. Karena bisa saja keadaan seseorang tidak seburuk itu apabila dia tidak melakukan self-diagnosis. Oleh karena itu sangat disarankan untuk tidak selalu melakukan self-diagnosis.

Informasi yang bersumber dari internet tidak dapat kamu jadikan alasan untuk mendiagnosis diri sendiri, sebelum kamu menemui tenaga ahli dalam bidang tersebut seperti dokter, psikiater, maupun psikolog. Hal tersebut berbeda jika kamu melakukan konsultasi dengan tenaga ahli profesional, mereka akan melakukan serangkaian tes dan konseling sebelum akhirnya mendiagnosis gangguan apa yang sedang kamu alami saat ini.

Bahaya dari Self-Diagnose yaitu mampu memicu timbulnya berbagai gangguan kesehatan lain yang sesungguhnya tidak kamu alami atau memicu gangguan kesehatan yang lebih parah lagi, dan bisa jadi salah mengkonsumsi obat-obatan yang mengakibatkan gangguan kesehatan yang baru, memicu efek samping dan interaksi dari obat yang anda minum tersebut, atau bahkan bisa sampai ketergantungan obat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun