Filsafat dakwah dalam pembangunan karakter
Menurut filsafat dakwah, tujuan utama dakwah dalam Islam tidak hanya terbatas pada penyebaran ajaran agama tetapi juga pada pembentukan akhlak yang mulia. Menurut QS. Al-Baqarah: 143, umat Islam disebut sebagai umat pertengahan, yang berarti bahwa agama Islam mengajarkan keseimbangan dalam hidup. Dalam hal ini, dakwah akan mempertimbangkan kebutuhan spiritual dan moral individu atau kelompok yang menjadi sasaran dakwah saat berdakwah.
* Tujuan dakwah
1. Membangun karakter manusia: membangun karakter umat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kebaikan.
2. Membangun prinsip Fondasi karakter: nilai-nilai dasar Islam seperti kejujuran, kasih sayang, dan keadilan dijadikan sebagai prinsip utama untuk membangun karakter yang kokoh.
3. Dakwah sebagai Proses Pembentukan Budaya Kolektif: membangun budaya kolektif yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Sebagai contoh, dakwah yang mengajarkan pentingnya keadilan dan toleransi akan berkontribusi pada terciptanya budaya masyarakat yang menghargai perbedaan dan saling menghormati .
* Langkah-langkah penerimaan dakwah
1. Al-Taharrur min quyudi al-'Urf wat-Takholush 'an Aghlalit-taqlid. Yaitu upaya membebaskan pemikiran dari belenggu taqlid serta menggunakan kebebasan berpikir sesuai dengan prinsip-prinsip pengetahuan.
2. Al-Ta'amul wa al Musyahadah. Yaitu langkah meditasi (merenung) danpencarian bukti atau data ilmiah empirik.
3. Al-Bahts wa al-Muwajanah wa al-Istiqra. Yaitu langkah analisis, pertimbangan, dan induksi.
4. Al-Hukm mabni alad-Dalil wa al-Burhan. Yaitu langkah membuat keputusan ilmiah yang didasarkan atas argumen dan bukti ilmiah.
5. al-khowas al-maehaqoh (ketajaman indra), Al-'aql al-bahis al-mundlam), al-wijdan naqy al-mulham (kejernihan nurani yang terilhami). Al-Qur'an memberikan tuntunan agar dalam kegiatan ilmiah digunakan tiga potensi instrumen untuk memperoleh ilmu pengetahun secara terpadu.
* Objek kajian Filsafat dakwah
objek utama filsafat dakwah mencakup pemikiran yang mendalam, logis, dan sistematis
tentang bagaimana merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
melalui strategi, metode, dan sistem yang relevan. Untuk merumuskan hal ini,
filsafat dakwah mempertimbangkan dimensi religius, politik, budaya, sosial, dan
psikologi umat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H