Mohon tunggu...
M IbnuMaulana
M IbnuMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin jakarta

Saya seorang mahasiswa yang gemar membaca jurnal ataupun artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konteks Sosial dan Kultural dalam Dakwah

29 Oktober 2024   17:14 Diperbarui: 29 Oktober 2024   17:19 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konteks sosial dan kultural dalam dakwah

Dakwah merupakan aktivitas penting dalam Islam yang bertujuan untuk menyampaikan ajaran agama kepada umat manusia. Namun, dalam pelaksanaannya, dakwah tidak dapat terlepas dari pengaruh konteks sosial dan budaya di mana dakwah tersebut dilakukan. Konteks sosial dan kultural adalah kondisi lingkungan sosial dan
budaya yang membentuk pola pikir, keyakinan, nilai-nilai, serta perilaku masyarakat.
Dalam dakwah, pemahaman terhadap konteks ini sangat penting karena dakwah yang
dilakukan tanpa memperhatikan situasi sosial dan kultural suatu masyarakat bisa menimbulkan resistensi atau bahkan gagal mencapai tujuan.

Definisi konteks sosial merujuk pada berbagai elemen yang membentuk lingkungan sosial di mana interaksi dan komunikasi terjadi. Dalam konteks dakwah, ini mencakup beberapa aspek penting:
1. Struktur masyarakat
2. Nilai dan norma
3. Dinamika sosial
4. Interaksi sosial

Aspek-aspek Konteks Sosial dan Kultural yang mempengaruhi Dakwah :
1. Struktur masyarakat
2. Nilai dan norma
3. Sistem kepercayaan
4. Kondisi politik
5. Budaya dan tradisi
6. Media dan teknologi
7. Perubahan sosial

Konteks sosial merujuk pada kondisi masyarakat yang mencakup aspek demografis, budaya, ekonomi, politik, dan lingkungan yang membentuk realitas sehari- hari. Dalam dakwah, dai perlu memahami karakteristik masyarakat agar pesan dakwah dapat disampaikan dengan relevan dan efektif. Pemahaman terhadap konteks sosial penting untuk menentukan pendekatan dakwah yang tepat. Ini meliputi metode komunikasi, penyesuaian bahasa, dan penggunaan media dakwah yang sesuai. Menurut Hasanudin, dakwah yang tidak memperhatikan konteks sosial berisiko
ditolak karena tidak mampu mengatasi masalah masyarakat secara riil. Oleh karena itu,
pemahaman terhadap konteks sosial merupakan prasyarat penting dalam strategi dakwah
yang berkelanjutan dan efektif.

Isu kemiskinan merupakan salah satu tantangan sosial utama yang memengaruhi dakwah. Dalam masyarakat yang miskin, dakwah perlu memberikan solusi ekonomi, tidak hanya menyampaikan pesan keagamaan. Islam menekankan pentingnya keadilan sosial dan distribusi kekayaan yang adil melalui instrumen seperti zakat, infak, dan sedekah. Dai perlu menyampaikan dakwah dengan cara yang dapat memberikan motivasi dan solusi terhadap masalah kemiskinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun