Oleh: Mia Syifa AwaliyahÂ
Pada saat ini mungkin musik sudah tidak aneh lagi untuk masyarakat di kalangan manapun. Dari golongan muda hingga tua sekalipun. Karena sekarang musik dapat didengar kapanpun dan dimanapun.Â
Di rumah, di cafe saat nongkrong, di jalan sekalipun. Bahkan, kita dapat melihat secara langsung bagaimana mereka menghasilkan musik. Untuk melihat konser konser musik pun sekarang sudah tidak susah lagi, bahkan sekarang ada yang namanya konser virtual yang bisa diakses dimana saja lewat platform digital.Â
Maka dari itu, tidak bisa di elakkan lagi bahwa ditemukan banyak sekali penikmat musik, dan tidak lupa juga akan perbedaan selera atau kecenderungan seseorang terhadap aliran atau genre terhadap musik tertentu yang mereka gemari. Musik juga dikelompok kan dalam tiga kelompok yang beranah besar yakni ada Musik Populer, Musik Seni dan Musik Tradisional.Â
Pengelompokan ini secara umum menerapkan pengelompokan berdasarkan kegunaan nya. Saya akan menyampaikan sedikit pendapat saya dan contoh pada musik yang berjenis Musik Seni.Â
Musik Seni atau sering disebut juga Musik Serius merupakan suatu istilah pengelompokan jenis musik yang mengacu pada teori bentuk musik Klasik Eropa atau jenis-jenis musik etnik lainnya yang diambil sebagai dasar komposisinya.Â
Disini saya mengambil gerakan atau suatu kelompok yaitu kelompok Fluxus Fluxus meupakan nama salah satu kelompok dari orang orang banyak dan mereka berasal dari para seniman pelopor yang mulai melakukan banyak hal yang berbeda dan mungkin bisa disebut juga hal yang aneh namun sangat menarik di awal tahun 1960an.
Kata 'Fluxus'memiliki arti 'alir' yang berasal dari bahasa latin dan diambil dari kata benda dengan memiliki makna sifat yang berarti mengalir. Fluxus merupakan jaringan komposer, desainer dan seniman yang berkarya dengan menggabungkan kedisiplinan artistik dan keberagaman media. Merupakan penghilang batas antara penonton dan karya dalam sebuah gerakan anti-seni.Â
Disamping itu gerakan ini juga memfokuskan topik utamanya dalam bidang politik,seni dan budaya dalam publikasi mereka. Adapun gerakan gerakan yang muncul sesudahnya dan diilhami oleh mereka : Nouveau Ralisme, Avant-garde, Pop Art, Fluxus dan gerakan musik kota, serta kelompok lain seperti Surrealisme.
Fluxus merupakan sebuah kolaborasi dari silang penyilangan disiplin dan pemanfaatan kolaborasi gagasan artistik untuk menghasilkan berbagai inovasi dan mengedepankan kemajuan dan pembaharuan dalam produksi kesenian.Â
Dua diantara bayaknya varian artistik yang diinisiasi oleh munculnya fluxus adalah seni video dan seni performance. merupakan seni yang sangat berkembang pada abad 20-an di Barat, dikenal dengan sebutan seni modern ataupun musik modern, sebuah narasi besar yang bernama modernisme yang merupakan salah satu manifestasi yang mulai berkembang di akhir abad ke 19-an.Â