Ayah Bunda yang dirahmati Allah. Sejenak kita berkenalan dengan beberapa istilah dalam Bahasa Sunda, yang makna umumnya adalah santun.
Contohnya adalah:
1. madep
2. ajrih
3. rengkuh
Ketiganya cukup familier di kalangan para orang tua di tatar Sunda.
Lalu apa hubungannya dengan konteks jaga jarak yang mengemuka pada sejak kemunculan fenomena pandemi COVID-19?
Artinya, para orang tua kita terdahulu, telah banyak mengajarkan kita tentang adab melalui filosofi jaga jarak. Seperti apakah contoh konkretnya?
1. Menakar sikap dan cara bicara saat berhadapan dengan orang yang lebih tua, baik tua dari sisi usia maupun tua dari sisi keluhungan dan posisi. Termasuk di dalamnya, merendahkan volume suara.
2. Mengatur jarak alias tidak bebas bercampur sehingga jauh dari kesan "sok akrab" atau "perasaan sepadan".
3. Berupaya memilah antara gurauan dengan diplomasi yang apik, sehingga semua konteks kebutuhan tidak disamaratakan pola komunikasinya.
Sekelebat, hal demikian terkesan berbau feodalisme. Atau bisa jadi orang tuanya dipandang tipikal otoriter bahkan diktatoris.
Namun yang penting dipahami adalah bahwa kesantunan tetap harus dijunjung. Ini yang kemudian perlu kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk berkomunikasi dengan mengukur jarak (baca: usia).