Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tukmaninah Berhijrah

20 Agustus 2020   06:57 Diperbarui: 20 Agustus 2020   07:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.shadnetwork.com/r-motivasi-7.html

(QS. An Nahl; 41)

 Dan berhijrah pun butuh kedewasaan menghadapi. Tidak memporsir diri berlebihan untuk menempuh hijrah, tidak pula melakukan perbaikan dengan modal apa adanya atau sekadar mengikuti instruksi atau sama sekali tak bersubstansi.

Mengapa berhijrah butuh kedewasaan menghadapi? Karena sangat banyak orang berhijra tanpa takaran rasa. Banyak orang berhijrah untuk menempuh kesan "keren" di mata orang. Misalnya, kita merespons sesuatu sedemikian antusias, selang berapa hari, kita mengalami penurunan semangat yang cukup drastis.

Pun dalam mengawal anak-anak. Kadang-kadang kita terjebak dengan rasa puas yang terburu-buru. Misalnya, melihat anak mau mencuci piring (terlepas apakah karena tugas sekolah atau memang sebuah kesadaran). 

Kita merasa bangga, kita merasa senang, dan kita tak bisa mengelak dari perasaan "senang karena terbantu". Tetapi, besok atau lusa, anak kita tiba-tiba negosiasi dengan berbagai alasan, hingga tak ada satu cangkir pun yang dicucinya. Demikian pula dengan aktivitas mereka lainnya seperti membaca buku atau tilawah.

Sangat mungkin terjadi, FLUKTUASI yang begitu BERGELOMBANG. Hari ini membaca buku hingga lupa waktu, esok harinya tak menyentuh sama sekali karena tergerus dengan jadwal nonton yang full time.

Oleh karena itu, hijrah pun butuh manejemen tersendiri. Hijrah butuh tukmaninah.

Dan memang hakikat hijrah adalah suatu tindakan mulia berorientasi kepada perbaikan diri, baik secara individual maupun kolektif dengan janji indah dari Allah bagi yang mau melaksanakannya. Janji kesuksesan besar di dunia, dan kebahagiaan yang jauh lebih besar di akhirat.

Mari hadirkan sekecil apa pun perubahan. Dan jadilah kita penggerak atas perubahan itu. Karena kita tak pernah tahu, tentang banyaknya orang yang merasakan tentang betapa berharganya sebuah nilai, yang tanpa sadar kita antarkan melalui hijrah-hijrah kita di ruang sosial.

Wallaahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun