#Mari Meluruskan Dua Sisi Penyikapan
Benar memang, bahwa anak tak bisa dipaksa. Memang anak tak baik untuk dipaksa. Bahkan tak ramah dan tak kontekstual. Apalagi ketika banyak faktor yang mendasari (lelah, jenuh, enggan, dan lain-lain.
Namun, upaya itu tak harus terbatas oleh masalah. Jadi, ketika penolakan itu muncul, mengingatkan tak berarti HARUS BERHENTI. Demikian juga dengan memfasilitasi. Perkara kemudian anak masih belum gayung bersambut, masih ada waktu untuk kita tunggu.
#Menyiasati Standar Minimal
Pertama, mari ajak mereka dalam REGULASI. Biarkan kita dan mereka mampu memperhatikan dan mempertahankan PEMBIASAAN yang sudah berjalan sehari-hari, sesederhana apapun itu. Sederhana bertilawah satu halaman sehari, sesederhana membantu memasak di dapur, dan lain-lain.
Kedua, yuk tetap utamakan PELIBATAN. Mari melibatkan mereka secara alamiah dalam kehidupan sehari-hari. Minta mereka menggantikan posisi kita membalas chat di HP saat kita sedang sibuk. Minta mereka untuk menjaga adiknya.
Ketiga, mari bangkitkan dan fokuskan minat/kecenderungannya. Fokus atau kembangkan berdasarkan apa yang anak minati (chemistry). Minat bicara, minat grafis, dan lain-lain.Â
Bahkan bagi anak kita yang hari ini keranjingan menggambar, yuk siapkan buku gambar yang lebih leluasa jumlahnya atau kumpulkan setiap kertas limbah yang sangat mungkin digunakan untuk anak kita berekspresi menuangkan gambar.
#Tetap Optimistis pada Indikator Kreativitas
Adalah berharga. Ketika hingga hari ini, anak-anak kita masih memperlihatkan secara kasat mata ciri-ciri kreatifnya. Saat mereka hari ini memiliki rasa penasaran yang tinggi, saat mereka hari ini senang bereksperimen, berpetualang, menjajagi lingkunga, dan atau sejenisnya. Itu semua sangat berharga. Sebuah modalitas yang sangat berharga.
Allohumma yassirli walaa tu'assir. Untuk anakku sayang di manapun kalian. Do'a tulus insyaAllh senantiasa dilangitkan. Untuk segera pulihnya kondisi dampak wabah ini. Untuk bahagianya kalian dalam setiap tahapan. Untuk tanggapnya kalian terhadap rangkaian pembelajaran.