Suasana siang tadi, Rabu (23/5) di gedung Kompas Gramedia Kebon Jeruk Jakarta Barat diliputi haru dan duka. Siang tadi diadakan penghormatan kepada kedua wartawan Majalah Angkasa yang merupakan korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100. Dody Aviantara dan Didik Nur Yusuf adalah reporter dan wartawan foto majalah Angkasa yang ikut dalam penerbangan demonstrasi pesawat buatan Rusia tanggal 9 Mei 2012 lalu.
Sejak diberitakan Mas Dody dan Mas Didik ikut dalam pesawat Shukoi tersebut, karyawan diajak untuk berdoa bersama. Setelah ditemukan seluruh jenazah korban, akan dikembalikan kepada keluarga masing-masing, termasuk kedua wartawan dari majalah Angkasa. Sebelum menuju ke rumah duka, jenazah wartawan Majalah Angkasa dibawa ke Gedung Kompas Gramedia Kebon Jeruk Jakarta sebagai penghormatan terakhir kepada mereka berdua, tempat mereka berkarya.
Kedatangan jenazah kira-kira jam 12.05 WIB, memasuki halaman depan gedung kantor. Saya berada di antara ribuan orang terdiri dari karyawan dan rekan-rekan Mas Dody dan Mas Didik. Keluarga dari mas Dody dan Mas Didik sudah hadir lebih dulu. Terlihat istri dan anak almarhum dengan wajah pasrah dan tegar. Keharuan menyeruak. Tampak hadir Bapak Jakob Oetama selaku Presdir Kompas Gramedia berserta pimpinan Kompas Gramedia. Hadir pula perwakilan dari AURI.
Saat jenazah tiba, tim security siap membawa peti untuk dibawa ke lobby kantor, dimana para pelayat berkumpul. Kedukaan menyergap, sangat terasa. Di dekat peti terpasang foto kedua wartawan Majalah Angkasa tersebut, kemudian dilakukan salat jenazah oleh seluruh karyawan dan para pelayat.
Pak Jakob Oetama memberi kata sambutan sebagai penghormatan dan ucapan terima kasih meski di tengah suasana duka. Perwakilan dari AURI Bapak Kolonel Penerbang Agung Sasongko Jati juga menyatakan kedukaan yang sangat mendalam. Dilanjutkan dengan perwakilan masing-masing keluarga, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga oleh Managing Editor Majalah Angkasa Beny Adrian, yang tampak sekali kehilangan atas kedua rekan kerjanya.
Di dalam upacara tersebut, dibacakan pula riwayat singkat almarhum. Dody Aviantara, 41 tahun, telah bekerja di Majalah Angkasa sejak tahun 1999 sedangkan rekannya, Didik Nur Yusuf, 44 tahun sejak tahun 1991 bergabung di media tersebut.
Sekitar jam 13.10 WIB kedua peti dihantar menuju ke rumah duka masing-masing, diiringi doa seluruh teman, sahabat dan rekan almarhum. Pemakaman akan dilakukan di TPU Tanah Kusir Jakarta.
Selamat jalan kawan…
Selamat Jalan Mas Didik, Mas Dody..
Tuhan pasti memberi tempat yang lebih indah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H