Mohon tunggu...
Mia Wulandari
Mia Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan

Providentia Dei. Seorang Ibu dan masih karyawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terima Kasih dan Harapan

13 November 2018   00:31 Diperbarui: 13 November 2018   00:38 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tau terlambat untuk mengucapkan terima kasih secara pantas kepadamu. Mustinya kulakukan saat itu di hadapanmu. Mengingat begitu baiknya dirimu kepadaku. 

Karena kebaikanmu aku bisa bertemu dengan temanku, tetapi bukan itu yang utama. Yang terutama adalah kita bisa bersama dalam waktu yang lama. Suatu anugerah yang luar biasa untukku. Belum pernah aku melakukannya sepanjang hidupku. Dan aku tidak menyesal memutuskan 'ya' dengan tawaran yang kau berikan pada malam itu.

Duduk di sampingmu berjam-jam dengan cerita atau bahkan saat tanpa kata dan hanya diam, tetap terasa nyaman bagiku. Hatiku bergejolak seperti deru mesin kereta setiap menatap matamu. Bahagia ini membuatku sedikit tidak waras. Maafkan aku, Mas.

Aku kadang buta dengan kode. Tidak tanggap dengan tanda. Tapi malam itu aku harus menahan diriku. Dimana sakit menjadi satu alasan yang menyebalkan bagiku. Cukup hanya akulah yang tau. Dan aku harus tau batas supaya aku tetap waras. Sekali lagi, maafkan aku Mas.

Antara terima kasih dan maaf. Mana yang harus aku dahulukan. Namun keduanya tetap kuucapkan kepadamu. 

Maafkan aku atas kebodohanku. Bersabarlah sedikit agar aku bisa belajar lagi. Terima kasihku kepadamu karena merasakan kehadiranmu dekat di sisiku. Mengingat itu kembali membuatku ingin berlari kepadamu.

Kini hanyalah harapan yang aku miliki sebagai pegangan meniti hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun