Mohon tunggu...
mia ramadhana
mia ramadhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Airlangga Akuntansi

Saya memiliki kemampuan belajar yang cepat,semangat yang tinggi dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Jomblo di Kampus, Kesempatan untuk Menemukan Diri Sendiri

15 Oktober 2024   23:09 Diperbarui: 16 Oktober 2024   06:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Guys siapa nih yang masih jomblo di lingkungan kampus? Tidak perlu malu untuk mengakui status tersebut, karena sebenarnya menjadi jomblo bukanlah hal yang memalukan. Bahkan, kondisi ini bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk lebih mengembangkan diri dan menemukan jati diri yang sebenarnya.

Pertama-tama, kita perlu mengakui bahwa terkadang menjadi jomblo di tengah teman-teman yang sudah memiliki pasangan bisa membuat kita merasa sedikit tertekan. Melihat teman-teman yang mesra atau posting foto bersama pasangan di media sosial mungkin memunculkan perasaan iri atau kesepian. Namun, penting untuk diingat bahwa kehidupan tidak hanya tentang pacaran.

Dari pada meratapi status jomblo kita, alangkah lebih baik jika kita memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif. Pertama, kita memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada aktivitas akademik. Tanpa perlu memikirkan rencana kencan atau balas chat pacar setiap waktu, kita dapat lebih berkonsentrasi pada belajar, mengerjakan tugas, atau bahkan bergabung dalam organisasi kampus. Ini adalah kesempatan bagus untuk meningkatkan prestasi akademik kita dan menjadi mahasiswa teladan.
Selain itu, menjadi jomblo juga bisa membantu kita menjadi lebih mandiri. Kita belajar untuk mengambil keputusan tanpa tergantung pada pendapat orang lain. Mulai dari memilih tempat makan, teman yang akan diajak nongkrong, hingga mata kuliah yang akan diambil, semuanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga untuk kehidupan di masa depan, terutama ketika kita sudah memasuki dunia kerja.

Status jomblo juga membuka kesempatan bagi kita untuk mengembangkan hobi atau passion yang selama ini belum sempat kita explore. Misalnya, kita bisa mempelajari cara bermain gitar atau menulis novel yang selalu tertunda. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyalurkan kreativitas dan ide-ide yang kita miliki. Siapa tahu, dari sini kita bisa menemukan potensi baru yang akan membawa kita menuju karir yang kita impikan.

Tidak hanya itu, menjadi jomblo juga bisa memperluas lingkaran pertemanan kita. Kita lebih mudah untuk berkumpul dengan teman-teman tanpa perlu khawatirkan rasa cemburu pasangan atau merasa ditinggalkan. Kita juga memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru, baik dari jurusan yang sama maupun dari kampus lain. Networking ini sangat penting untuk membangun hubungan di masa depan.
Tetapi yang paling penting, status jomblo memberikan kita kesempatan untuk belajar mencintai diri sendiri. Banyak orang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat karena takut menjadi sendirian. Melalui status ini, kita dapat belajar untuk nyaman dengan diri sendiri, mengenal kelebihan dan kekurangan kita, serta mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup.

Jadi, menjadi jomblo bukanlah sesuatu yang memalukan atau menghina. Ini adalah bagian dari perjalanan hidup yang wajar dan akan membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih baik. Jangan terpengaruh oleh tekanan sosial yang mengatakan bahwa sebagai mahasiswa, kita harus memiliki pasangan. Setiap orang memiliki perjalanan hidupnya masing-masing.

Jadi, mulailah melihat status jomblo kita sebagai anugerah. Manfaatkan waktu dan energi kita untuk hal-hal yang positif. Fokus pada pengembangan diri kita sendiri. Percayalah, suatu hari nanti, kita akan menemukan seseorang yang benar-benar cocok untuk kita akan melengkapi hidup kita. Tetapi sampai saat itu tiba, nikmati perjalanan kita sebagai jomblo yang bahagia dan produktif.
Ada sebuah kutipan yang mengatakan, "Mencintai diri sendiri adalah revolusi terbesar." Jadi, jangan ragu untuk mencintai diri sendiri. Karena cinta yang paling penting dan abadi datang dari diri sendiri. Jika kita sudah dapat mencintai diri sendiri, percayalah bahwa cinta yang lain akan datang dengan sendirinya.
Terakhir, ingatlah bahwa jomblo atau tidak, yang penting adalah kebahagiaan kita dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Tetap semangat, teman-teman! Jomblo kuat, jomblo hebat!

Penulis : Mia Ramadhana 

Mahasiswa Universitas Airlangga Prodi Akuntansi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun