Halo semuanya ^^ this is my first time I am joining in this site. Tidak lain dan tidak bukan untuk sekedar berbagi pengalaman, informasi dan pendapat hehe. Oh iya jari-jari saya terasa gatal sekali untuk mengetik dan mengetuk sebuah ironi dalam kehidupan sehari-hari, tentang INDONESIA. Tentang penjajahnya yang  penuh akal bulus tetapi rakyatnya diam saja seolah tak bisa melakukan sedikit perpindahan dan menghasilkan energi. Mungkin mereka paham tapi tutup mata tutup telinga. Ah, entahlah.
Warm issues akhir-akhir ini adalah tentang AEC 2015. Kebetulan sekali materi speech competition yang saya ikuti tentang AEC 2015 ini. Nah does anyone know what is AEC 2015 ? AEC itu Asean Economic Community perjanjian yang dibentuk oleh negara-negara ASEAN. Perjanjian tentang apa sih ? Tentang  perdagangan bebas untuk meningkatkan stabilitas ekonomi negara yang bersangkutan. Eh tapi bukan perdagangan manusia loh ya. Perdagangan barang, jasa, tenaga kerja(skilled labor) sama investasi asing secara bebas tanpa adanya tarif hambatan. Pertanyaan saya adalah.. Sebutkan dampak positif dan negatif karena adanya kegiatan ini! Ayo ambil pensil,  kerjakan di lembaran sekarang! Wkwk lol it is not economic test btw. Okay semua orang punya pendapat berbeda tentang dampak AEC 2015 ini.
Bergitupun dengan pendapat saya, menurut saya AEC 2015 ini berpeluang besar untuk membantu perkembangan Indonesia menjadi advanced county. FYI : Sebenernya AEC bakal dilaksanakan tahun 2020 tetapi entah karena apa (belum browsing) dipercepat menjadi tahun 2015. Nah berarti tahun depan dong, iya! Sekarang sudah bulan Maret belum sampai 10 bulan lagi AEC akan dimulai. Tetapi masyarakat luas belum tahu, apa sih AEC ? Buat apa sih ? Gimana rencananya bisa jalan kalau masyarakatnya belum tahu. Iam really sorry about this condition. Saya saja tahu informasi ini dari nasehat guru Fisika saya disela-sela mengajarnya  ditambah materi lomba saya tentang ini jadi ya lumayan tahu lah gambarannya. Dimana pemerintah ? Mana janji sosialisasi tentang AEC ini ? Jangan nunggu kancil diterkam buaya terus ditolongin dong pak! Buatlah si kancil bisa mengakali buaya sebelum diterkam. Kayak di dongeng si kancil beneran yang ternyata sama sekali nggak relevan dengan kondisi masyarakat kita. Hiks :(
Back to the topic, sebagai intermezzo dan self esteem kita tahu sendiri kan kondisi masyarakat kita gimana. Pendidikan belum memadai. Jauh dari memadai. Banyak anak Indonesia miskin yang pandai lalu terbuang. Banyak anak Indonesia yang cerdas berprestasi namun akhirnya memilih ke luar negeri karena TIDAK ADANYA DUKUNGAN. Jadi intinya kita punya apa ? Negeri yang katanya Gemah Ripah loh Jinawi ternyata hanya menjadi kenangan abadi di pepak bahasa Jawa. Jadi buat apa kalau negara kaya tapi tidak bisa mengelolanya ? Buat apa kita digadang-gadang NEGERI YANG KAYA tetapi kekayaannya dieksplor oleh negara lain. Yang jadi BOSS di NATURAL RESOURCES kita malah para bule. Kita jadi apa ? Cuman jadi pekerja kasar. Coba lihat di Freeport, di perkebunan kelapa sawit dan dimana-mana. Rakyat kecil yang menderita, yang bekerja keras. Hasilnya ? Ya dibawa pulang si bule ke negaranya! Saya rasa negeri ini belum benar-benar merdeka :(
Let's move smoothly on, yang dari dulu saya pikirkan sejak saya SD sampai sekarang di usia saya yang ketujuh belas adalah : Kenapa ya barang-barang di toko 'made in China' semua ? Apakah orang Indonesia tidak bisa membuat pensil ? Apakah orang Indonesia tidak bisa memproduksi sadel sepeda ? Baru-baru ini saya baru menemukan jawabannya. Ternyata adanya AC-FTA ( Asean-China Free Trade Area) Perjanjian yang menurut saya, mematikan produk lokal. Bak mantra adavra kadavra! Come, See and Dies! What a sadicm murder!! Coba lihat saja anda membeli barang apapun, pegang bungkusnya, lihat labelnya pasti tulisannya 'made in China' ya sebagian besar begitu -_- Nyebelin banget kan!!!! Bahkan menurut suatu sumber Produk Jeruk Manis asal Palembang itu kalah manis sama jeruk impor suntikan asal China. Dan alasannya klise banget, karena infrastuktur dari Palembang ke Jakarta nggak memadai! Biaya produksi jadi membengkak, harga jadi naik terus gak ada yang beli. Seriusan sedih! Ngebayangin gimana lelahnya pak sopir jeruk, buruh pemetik jeruk yang berpeluh demi mendapatkan uang tapi berakhir tidak bahagia hiks :( It proves that orang Indonesia lebih cinta YANG MURAH daripada PRODUK LOKALnya hihihi payah x,x
Apalagi menjelang beberapa bulan lagi AEC sudah dimulai. Sudah dibayangkan akan bagaimana wajah Indonesia tercintaku ini ? Semoga pemerintah segera mensosialisasikan! SEGERAAA!!!!! Nggak hanya mensosialisasikan tapi juga ngasih SOLUSI, MEDIA buat masyarakat agar mampu bersaing di dunia ASEAN bahkan DUNIA!! Ayo teman jadilah manusia-manusia yang PRODUKTIF bukan KONSUMTIF biar nggak dijajah lagi. Ayo lebih peka sama negara sendiri dan mematikan penjajah-penjajah halus yang bertopeng malaikat. INDONESIA BISAAAAAA!!!
Dari seorang Pejuang Tanah Air dalam bidang MenulisErika Andini, Nama Pena : Miara-chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H