Mohon tunggu...
Mia Perlina
Mia Perlina Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Pamulang

Dosen Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melatih Speaking melalui Collaborative Learning di SMP Al-Ghozali

16 Juli 2022   11:09 Diperbarui: 16 Juli 2022   11:11 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun di era globalisasi ini, bahasa bukan lagi hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sebagai kemampuan atau soft skill yang bermanfaat dalam dunia kerja di masa depan. Memiliki kemampuan berbicara bahasa asing tentunya menjadi kelebihan bagi diri seseorang. Pasalnya, tidak semua orang bisa dan menguasai bahasa asing. Salah satu bahasa asing yang dianggap penting dan menjadi bahasa internasional adalah bahasa Inggris. Dengan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik akan sangat bermanfaat bagi kita, terutama jika ingin mendaftar beasiswa di luar negeri atau untuk melamar pekerjaan. Namun sayangnya, masih banyak siswa yang mengesampingkan bahasa Inggris ini. Mereka menganggap belajar bahasa Inggris adalah suatu hal yang sulit dan melelahkan. Mengingat pentingnya memiliki kemampuan berbicara bahasa Inggris ini, dosen dan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Pamulang menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan mengangkat tema "Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris melalui Collaborative Learning bagi Siswa SMP Al-Ghozali Gunung sindur".

Kegiatan PKM yang diketuai oleh Mia Perlina, dosen Sastra Inggris Universitas Pamulang, ini  dilaksanakan pada tanggal 25 sampai dengan 27 Mei 2022 di Pondok Pesantren Modern Al-Ghozali, Gunung sindur, Bogor. Tujuan dilaksanakannya kegiatan PKM ini adalah selain untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki, kegiatan PKM ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan santri Al-Ghozali dalam berbicara bahasa Inggris (speaking skill). Santri yang dilibatkan dalam kegiatan PKM ini  merupakan siswa SMP kelas 8 dengan total siswa sebanyak 35 orang.

Ada banyak metode atau teknik yang bisa digunakan dalam pengajaran bahasa Inggris, salah satunya adalah metode collaborative learning. Metode ini mengajak siswa untuk lebih aktif berpartisipasi selama jalannya pembelajaran. Metode collaborative learning dianggap efektif untuk mengajak siswa agar berani mencoba berbicara bahasa Inggris tanpa merasa takut atau malu sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris. Disebut sebagai collaborative learning karena siswa tidak hanya bekerja secara individu tetapi juga melakukan diskusi dalam sebuah kelompok. Setiap siswa diberikan tema diskusi kemudian memaparkan hasil diskusi di depan kelas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk berani berbicara di depan umum menggunakan bahasa Inggris. Materi yang disampaikan dalam kegiatan PKM ini adalah asking and giving opinions. Pemaparan materi disampaikan menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa Inggris kemudian dilanjutkan dengan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa pertama atau bahasa Indonesia bertujuan agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan. Selain itu siswa juga dapat memahami arti setiap kata yang diucapkan. Dengan begitu, hal ini dapat pula meningkatkan perbendaharaan kata dan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa.

Proses pembelajaran ini dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama yaitu pendekatan.  Pada tahap pendekatan materi, siswa diberikan pertanyaan yang berkaitan tentang pendapat, misalnya, 'do you like apples?'. Siswa harus menjawab pertanyaan tersebut disertai dengan alasan. Tahap kedua yaitu pemaparan materi. Namun, sebelum materi disampaikan, tim PKM menayangkan video pendek tentang percakapan yang terdiri dari beberapa orang berkaitan tentang meminta dan memberikan pendapat. Dalam video tersebut, seseorang memulai percakapan dengan meminta pendapat mengenai film yang baru saja ditonton.   Penayangan video ini bertujuan agar siswa lebih peka terhadap materi yang akan disampaikan dan paham tentang bagaimana cara meminta dan memberikan pendapat dalam bahasa Inggris. Secara tidak langsung, penayangan video ini melatih kemampuan mendengarkan dan pengucapan dalam bahasa Inggris. Setelah penayangan video, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi. Dalam hal ini, tim PKM menyajikan materi tentang beberapa ekspresi asking and giving opinions. Selanjutnya,  metode collaborative learning diterapkan dengan membentuk diskusi kelompok, dimana tim PKM membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Topik dalam diskusi ini yaitu membuat percakapan menentukan pakaian apa yang cocok digunakan dalam acara perpisahan sekolah. Masing masing anggota kelompok memiliki tugas yang berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan agar setiap siswa berkontribusi memberikan pendapatnya masing-masing. Dengan demikian, setiap anggota kelompok bisa saling belajar satu sama lain dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setelah proses diskusi, setiap kelompok memaparkan hasil diskusinya dengan mempraktekkan secara langsung. Selain proses diskusi, siswa juga melakukan beberapa permainan seperti estafet kata dalam bahasa Inggris agar kegiatan tetap menyenangkan.

Berdasarkan kegiatan pembelajaran di atas, dapat simpulkan bahwa siswa sangat antusias dan proaktif dalam proses belajar. Dengan demikian, Collaborative Learning terbukti efektif diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris, khususnya pada keterampilan berbicara (speaking skill). Dalam hal ini, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa, sementara siswa berperan lebih aktif selama proses belajar. Dengan kata lain, proses pembelajaran dapat dikatakan berpusat pada siswa. Apabila metode ini diterapkan dengan baik, maka tentunya akan membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun