Empat potong roti, dua cangkir mocca
Menemani resah pagi
Menjadi saksi pertengkaran tanpa logika
"Untuk apa aku disini? jika terus kau abaikan!"
"Untuk aku lukai dan aku kuasai"
Jeritan...
Air mata..
Bersatu memecah pagi..
Mengalahkan kicauan burung tetangga..
"Hentikan semua ini, sebelum aku tiada"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!