Mohon tunggu...
Mia Nurdaniah
Mia Nurdaniah Mohon Tunggu... -

19tahun * Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berantakan

30 Oktober 2011   03:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

13-06-2011 (10:38)

Du rindu rin

Rindu langit jingga, saksi

Rindu tanah cokelat, saksi

Rindu senyuman matahari

Rindu pelindung tembok china

Segala

Berubah begitu cepat

aku sadari saat menghela nafas

Nafas pertengahan malam

Hidup

Pola makan, terjadwal..

Pola cinta, tak terjadwal..

BERANTAKAN

Pola hidup tak karuan

Pola baju tak sesuai

Pola pola pola

Tanya hati

Darimana aku mengerti isi hatimu jika,

Semua tak pernah terucap hanya tersimpan terkunci

Ku dobrak pun percuma hanya membuang keringat!

Mesin ini tidak berjalan seperti biasa, Error

Hatiku kemana? Aku mencari? Kemana?

Ke laut atau ke sawah? Atau ke sungai? Kemana pergi?

Mendekat padaku mendekat pada hatiku..

Kem-ba-li

Apa perlu kunci?

Kunci cadangan telah hilang, mengikuti jejak kunci utama

Reparasi kunci tutup!

Darimana aku tau isinya?

Dari sudut langit yang entah dimana?

Lari lari lari……….

Gubrak! Jatuh bangun lagi..

Mencari yang hilang tak kembali

Memanggil tak ada yang menjawab

Jawab aku jawab aku

Sepasang mata bola, menatapku heran

Aku aneh mencarimu? Mencarinya? Mencari cinta?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun