Mohon tunggu...
Mia Marissa
Mia Marissa Mohon Tunggu... Psikolog - juga menulis di miamarissa.blogspot.com, ruangpeppermint.web.id, dan kembalikeakar.com.

Pribadi yang senang mengamati dan mengolah letupan pikirannya menjadi bahan diskusi dan berbagi. Pada sebagian waktunya, ia berprofesi sebagai psikolog pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memberdayakan Anak Menghadapi Risiko Kekerasan Seksual

11 September 2020   20:40 Diperbarui: 29 September 2020   21:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya menjadi bystander

Ketika kita sudah berupaya membekali anak-anak dengan pendidikan seksualitas, porsi penting lainnya adalah melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitar. Seringkali fenomena bystander effect terjadi, ketika kita menjadi saksi mata atau saksi telinga tetapi memilih diam atau abai, karena mungkin enggan atau berpikir hal itu menjadi tanggung jawab pihak lain. Pada saat itulah, perundungan atau kekerasan terus terjadi. Hendaknya kita sebagai elemen masyarakat tidak hanya menjadi bystander, tetapi mau peduli dan bergerak. Memang benar, diperlukan keberanian untuk menyuarakan kemanusiaan.

Referensi:

https://majalah.tempo.co/read/hukum/160777/kekerasan-seksual-yang-terjadi-di-rumah-tuhan-selama-20-tahun?hidden=login

Natasha Daniels. 10 Ways to Teach Your Child the Skills to Prevent Sexual Abuse. https://childmind.org/article/10-ways-to-teach-your-child-the-skills-to-prevent-sexual-abuse/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun